webnovel

Kejadian Satu Tahun Yang Lalu

"Eum.. aku bertemu dengan Eunhee…" ucap Hwa.

Mendengar nama Eunhee, Seongeun sedikit terkejut. Bagaimana bisa Hwa bertemu dengannya? Eunhee adalah salah satu penyebab kondisi mental Hwa tak stabil waktu itu, hingga gadis itu nekat melakukan percobaan bunuh diri. Kenapa Eunhee kembali muncul? Apa yang dia inginkan? Apa dia tak cukup memberi penderitaan pada Hwa?

"Bagaimana bisa kamu bertemu dengannya?" tanya Seongeun.

"Aku bertemu dengannya di sebuah acara yang diselenggarakan oleh perusahaan Asha," jawab Hwa.

"Asha? Apa dia sengaja membuat kalian bertemu?" Seongeun nampak kesal.

"Aku rasa dia juga tidak tau hal ini akan terjadi," ujar Hwa.

"Apa dia menyakitimu?" Seongeun kembali bertanya.

"Bukankah aku memang berhak untuk itu?" Hwa malah balik bertanya.

Seongeun lantas berhenti bertanya pada Hwa dan segera merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya. Seongeun tau betul bahwa gadis itu sedang tak baik-baik saja. Entah apa yang direncanakan oleh Asha, apapun itu yang jelas Asha telah bertindak terlalu jauh.

Selama ini Seongeun selalu menjaga Hwa agar tetap stabil dan bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Walaupun Seongeun tau bahwa gadis itu hanya berpura-pura terlihat baik-baik saja, sedangkan sebenarnya dia berusaha untuk menutupi luka-lukanya.

Kejadian satu tahun yang lalu, saat di mana Hwa mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari jembatan Mapo. Itu semua terjadi karena kemunculan Eunhee. Pria itu meneror Hwa dan terus menerus membuatnya jatuh secara mental dengan mengatakan bahwa Hwa adalah pembunuh.

Saat itu keadaan mental Hwa yang masih belum stabil menjadikan gadis itu berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Beruntung malam itu Minho menemukan gadis itu. Jika tidak, mungkin Hwa sudah terjun dari jembatan Mapo.

Setahun yang lalu Eunhee muncul dan mencari keberadaan Hwa hanya untuk membuat gadis yang merupakan kakak kandungnya itu merasa terpuruk. Dia datang ke toko bunga milik Hwa dan terus menerus berkata bahwa Hwa adalah seorang pembunuh.

Dia juga banyak mengirimi Hwa pesan teror. Syukurlah waktu itu Seongeun sempat melihat ponsel Hwa dan menemukan banyak pesan dari Eunhee. Semenjak saat itu kondisi Hwa semakin tak stabil dan bisa dikatakan memburuk.

Gadis itu mulai suka melamun dan tatapannya menjadi kosong. Beberapa kali Seongeun juga mendapati obat penenang berhamburan di apartemen Hwa. Malam itu perasaan Seongeun semakin tak enak, semenjak dia tau bahwa Eunhee meneror Hwa, Seongeun yakin keadaan Hwa tak baik-baik saja.

Sampai akhirnya malam itu Seongeun memutuskan untuk pergi ke apartemen Hwa dan tak mendapati gadis itu di sana. Mulai saat itu perasaan Seongeun sudah tak karuan. Pikirannya membayang ke arah kemungkinan terburuk yang akan terjadi malam itu.

Dia bergegas naik ke ruang kontrol cctv apartemen dan meminta petugas untuk mengecek cctv lorong unit apartemen Hwa. Dan benar saja, gadis itu keluar dari apartemennya dalam keadaan yang buruk. Tatapannya kosong, rambutnya berantakan, dan dia berjalan gontai.

Seongeun tak tau harus menelpon siapa malam itu, yang ada di pikirannya malam itu hanyalah Chris. Dia meminta bantuan Chris malam itu, mereka mulai mencari Hwa ke sekeliling apartemen. Berharap bisa mendapati gadis itu di taman atau tempat lain di dekat sana.

Namun sayang setelah dua jam mencari mereka tak berhasil menemukan Hwa. Ribuan kali Seongeun menelpon ponsel Hwa, tapi tak ada jawaban dari gadis itu sampai akhirnya sebuah pesan masuk darinya tepat pukul tujuh malam.

"Eonni… apa aku adalah seorang pembunuh? Kalau memang begitu aku pantas untuk mati kan?"

Isi pesan yang dikirimkan oleh Hwa saat itu benar-benar membuat Seongeun semakin yakin bahwa gadis itu hendak mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Saat itu pikiran Seongeun benar-benar kacau. Satu-satunya tempat yang terpikirkan olehnya hanyalah jembatan Mapo.

Tempat di mana orang yang sudah lelah akan berjalan menyusuri jembatan itu dan mulai berpikir untuk terjun dari sana. Seongeun dan Chris segera menaiki taksi untuk pergi ke sana, berharap kedatangan mereka belum terlambat.

Sesampainya mereka di sana, Seongeun dan Chris berpencar mencari Hwa. Firasat Seongeun memang benar. Akhirnya gadis itu mendapati Hwa ada di sana. Namun, bukan di jembatan Mapo melainkan di taman yang ada di dekat sana. Hwa duduk di samping seorang pria yang tampak berusaha menenangkan gadis itu.

Seongeun bergegas menghampiri Hwa dan langsung memeluknya. Setelah sedikit menjelaskan pada Seongeun apa yang terjadi pria itu pamit sesaat sebelum Chris tiba. Ya, pria itu adalah Minho.

Pria yang menyelamatkan Hwa malam itu adalah Lee Minho. Malam itu dengan tujuan yang sama dengan Hwa pria itu juga datang ke jembatan Mapo. Namun, entah mengapa saat melihat Hwa berusaha untuk melompat dari sana, hati Minho berkata bahwa itu tak benar dan dia bergegas menarik gadis itu.

Malam itu Minho merengkuh Hwa dan menenangkan gadis itu. Padahal saat itu kondisinya juga sedang tak baik, dua orang dengan tujuan yang sama, tapi malah saling menyelamatkan satu sama lain.

***

Hari ini Seongeun benar-benar menemani Hwa sepanjang hari, keduanya menghabiskan waktu dengan menonton drama dan film. Mereka memutuskan untuk memesan makanan dari luar dan sore harinya Chris datang membawakan mereka makanan.

Sejujurnya Seongeun merasa kesal dengan Asha. Tapi, Seongeun menenangkan dirinya dan mencoba berpikir bahwa Asha pasti memiliki tujuan lain. Asha dan Hwa sudah berteman sejak kecil. Asha tak mungkin menyakiti Hwa kan?

Seongeun mengambil kesempatan untuk melihat ponsel Hwa saat gadis itu pergi ke toilet. Dia dengan cepat memindahkan nomor Asha ke ponselnya, dan mengecek apakah Eunhee mengirimkan pesan yang tak pantas.

Setelah memastikan tak ada yang perlu dikhawatirkan pada ponsel Hwa, Seongeun segera meletakkan ponsel gadis itu kembali pada tempatnya, dan bersikap seperti biasa.

Sekarang dia hanya perlu waktu yang tepat untuk menghubungi Asha dan menanyakan apa sebenarnya tujuan gadis itu mempertemukan Hwa dengan Eunhee? Apakah dia sengaja melakukan hal itu? Ataukah memang di luar kendalinya?

Malam ini Seongeun memutuskan untuk tetap menemani Hwa, Chris pun ikut berada di sana untuk menemani mereka. Tak lama kemudian Minho juga datang. Mereka tak ingin kejadian satu tahun yang lalu terulang, dan memutuskan untuk tinggal di apartemen Hwa dan menjaga gadis itu.

"Apa kalian semua akan menemaniku?" tanya Hwa.

"Ya…" jawab mereka serempak.

"Apa kalian seperti ini karena mengkhawatirkanku?" Hwa kembali bertanya, tapi tak ada jawaban dari mereka. Gadis itu terkekeh lalu tersenyum sambil melihat ke arah mereka secara bergantian.

"Aku baik-baik saja. Kalian tak perlu mengkhawatirkanku," ucapnya.

"Aku tak bisa seperti itu Hwa," kata Seongeun.

"Bagiku kamu adalah satu-satunya keluarga yang kumiliki. Bagaimana bisa aku tak mengkhawatirkanmu?" lanjutnya.

Hwa tersenyum dan segera memeluk Seongeun. Sedangkan Chris dan Minho saling tatap melihat kedua gadis mereka memiliki hubungan yang lebih dari sekedar persahabatan.