Meira mematung, tentu saja, memang apa lagi yang harus ia perbuat jika bertemu kedua kalinya sosok Riska yang kini benar-benar berdiri di depan mata, saling membalas tatap saat raga cewek itu sulit sekali diajak berkoalisi, berkhianat dengan hati yang ingin lekas menghindar. Mey menyesal, mestinya tadi ia ke kamar Bella langsung, jadi tak ada momen seperti ini, semalam saja ia terlelap karena lelah menangisi omong kosong yang selama ini hanyalah bualan angin belaka.
Apa kemarin?
Tunangan dua tahun lamanya dan siap menikah kan?
Jadi, Alinea yang dulu pernah ditemuinya saat di toko buku serta kediaman Riska benar-benar memiliki hubungan dengan cowok itu, jadi sebenarnya Riska yang berbohong dan sengaja menjadikan Meira badut—dikelabui omong kosong dari penipu licik berbentuk laki-laki nan memiliki hobi menekan seseorang agar terus mempercayainya setiap waktu?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com