Setelah memastikan mobil Angga sudah tidak terlihat lagi dari pandangannya, Lia langsung berjalan untuk masuk ke dalam rumah. Namun saat melewati ruang tengah, Bimo—sang Ayah memberikan isyarat kepadanya untuk mendekat.
"Ada apa, Yah?" tanya Lia sedikit bingung sambil menatap sang Ayah, lalu bergantian menatap Ibunya.
"Nggak ada apa-apa, kok. Ayah cuma pengin ngobrol bentar aja."
"Hehe, tapi Lia belum mandi," sahut si gadis sambil tersenyum.
"Nanti aja mandinya. Ibu lagi masak air buat kamu, ya kan Bu?"
Sekar mengangguk, lalu kembali melanjutkan kegiatannya membuat rekapan hasil penjualan bunga.
"Eh, makasih ya, Bu. Padahal Lia nggak minta, hehe."
"Udah sore soalnya, eh barangkali nanti kamu masuk angin kalau mandi malam. Hawanya kan dingin," jawab Sekar.
"Iya, Bu. Hehe. Nah, Ayah pengin ngobrol apa, sih?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com