webnovel

Heartbeat Symphony

Untuk pertama kali dalam hidup, irama detak jantung Evan jadi terdengar tak biasa saat dirinya memandang Lia—gadis cantik bak bunga Camellia yang mekar bersamaan. Bertemu dengannya adalah sebuah keajaiban menarik tak terlupakan. Begitu juga dengan Lia. Detak jantung Evan yang bergetar hingga terasa dalam dadanya adalah bagaikan candu yang selalu mengusik ketenangan hati dan pikiran. Yang juga, telah dengan seketika memaksa untuk ingin selalu berada di dekatnya. Namun sayangnya, kisah mereka tak bisa sepenuhnya mulus sesuai harapan. Banyak huru-hara yang terjadi setelah cinta hadir diantara mereka. Penolakan, pengkhianatan, perpecahan dan remuknya hati hingga pecah berkeping saat cinta dipaksa pergi, adalah sebuah keniscayaan yang harus dijalani demi memperjuangkan kepingan cinta mereka. Dari sekian banyaknya cobaan yang datang menghampiri, akankah Lia dan Evan tetap mampu menggenggam jantung hati masing-masing, agar tetap terus berdetak hanya untuk mereka seorang? Atau alih-alih, jantung itu malah akan berpindah menjadi detak bagi orang lain?

HanifahSD · perkotaan
Peringkat tidak cukup
285 Chs

Rencana Berkunjung Ke Kebun

"Iya juga, sih. Jaga angkringan juga pastinya sampai pagi nanti. Ya udah kalau gitu, besok aku datang sendiri aja ke rumah kamu. Nggak papa kan, Li?" tanggap Raga, yang sekaligus melempar pertanyaan kepada Lia.

"Nggak papa, kok. Santai. Tapi, memangnya kamu nggak ngantuk tuh?" sahut si gadis sembari melempar tatapan yang merasa jadi kurang yakin pada keinginan sang pemuda itu.

"Hehe lihat aja besok." Demikian jawaban sang pemuda dengan penuh percaya diri, yang pada akhirnya telah berhasil mengundang tawa kesemua orang yang duduk di meja itu.

Setelah beberapa waktu berbincang kembali sembari menikmati makanan yang masih tersisa, pada akhirnya Lia dan Ares pamit pulang karena waktu hampir menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

"Ibuku pesen kalo pulangnya jangan lewat tengah malam, Sat. Makanya, aku sama kak Lia pulang dulu ya. Besok bisa main ke sini lagi." Ares yang pertama kali  menyatakan pamit kepada Satya, sembari membereskan barang bawaannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com