Di tengah keseruan kami bercengkerama, terutama membicarakan makanan kesukaan, tiba-tiba terdengar bunyi musik yang nampaknya datang dari sebuah smartphone. Ngai menatap ke arah Jia Zhen. Sontak dia menggeleng.
"Bukan. Ponsel ngai tidak seperti itu bunyinya," ucap adik bungsu dengan nada tegas.
"Ma, itu dari punya mama?" tanya ngai pada mama.
Mama seperti tertegun, kemudian merogoh kantung celana panjangnya. Ngai akui, wajah anciang ini menurun dari wanita yang telah melahirkan ngai, bahkan bisa dibilang kalau kami berdua berjalan, bagai pinang dibelah dua. Cynthia Irena Luwina memang salah satu primadona, akan tetapi siapa yang berani mendekati, apabila memiliki seorang ayah yang adalag leader distrik? Bisa mati pastinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com