Hans lambat laun tersadar dari pemikiran, karena merasakan pelukan sang istri tercinta. Sementara itu, kedua anak mereka, Theresia Angelina Wijaya dan Raymond Joshua Wijaya hanya memerhatikan dari kejauhan. Keduanya memang tak mengerti apa yang terjadi, akan tetapi tak mengeluarkan komentar apa pun.
Terbiasa hidup berjauhan dengan orang tua, ditambah dengan didikan yang disiplin, tidak ikut campur urusan orang lain tanpa diminta, termasuk tak menyerobot orang lain untuk bicara, bahkan menjaga ucapan, membuat Ching Er dan Jia Zhen merasa harus menyatakan pendapat, walau di dalam hati ingin tahu, namun dari gesture orang tua, bisa terlihat ada sesuatu yang penting, sehingga bisa terjadi seperti itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com