1. HATI SANG PEMBUNUH
Sesaat lagi golok di tangan Arfan memenggal kepala Martinah, sesosok tubuh datang menerjang, menarik leher Arfan dengan kuat.
"Kau tidak akan kubiarkan membunuh Martinah, Fan! Kau tidak berhak!"
Arfan yang tidak menduga serangan tersebut, terjengkang ke belakang. Golok di tangannya terlepas. Dia berusaha bangkit sambil menatap si pembokong yang telah menggagalkan niatnya membunuh Martinah.
"Kau? Masih belum mati? Hahaha." Arfan tertawa terbahak-bahak. Di depannya, Roni yang sudah babak belur, berusaha bangkit berdiri. Walau kakinya sudah terasa sangat lelah.
Arfan melangkah mengambil golok kembali.
"Tuni! Lihat hiburan yang akan kuberikan untukmu. Selamat menonton!" Usai berucap begitu, Arfan meloncat, golok di tangannya menebas secepat bayangan setan.
Jeritan Tuni, Martinah bersatu padu dengan teriakan kesakitan yang keluar dari mulut Roni.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com