Mengejutkan kakek nya bereaksi sangat lugu tadi.
Membuat pak Pratama menatap pada Adi, dan Adi langsung salah tingkah. "Siapa yang menatap, haha kamu bisa saja Khai," Adi salah tingkah dan langsung meneguk minum didepannya.
"Khai melihatnya tadi,"
"Suttt Khai, tidak baik banyak bicara ketika makan," celah Kania.
Khaira mengangguk mengerti ucapan ibunya.
Serkan masuk ke kamarnya lebih dulu, pertengkaran Damar dan Sarah berlanjut. Mereka bahkan meminta tidak saling mengganggu, namun Sarah ingin Damar memperhatikan Serkan, dan Damar yang keras kepala mengatakan Sarah terlalu banyak bicara dan ikut campur kehidupannya.
Serkan merasakan dadanya sakit, dia keluar berjalan dari kamar, berusaha memanggil ibunya yang sedang berteriak pada Damar. Serkan berjalan dengan susah payah hingga akhirnya tubuhnya rubuh, Sarah dan Damar langsung menyadari itu bersamaan.
Mereka berdua berlari menuju serkan. "Sayang, kenapa ini! Serkan?" Sarah panik melihat putranya terjatuh dan pingsan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com