Keputusan Clara

Setidaknya, Ardha Candra masih merasa beruntung sebab Silvia akhirnya merasa puas juga meskipun harus menguras energi dan cairan semennya sebanyak tiga kali, dan pergumulan itu selesai satu jam sebelum Clara Dimitrova kembali dari berpatroli.

Kini pasangan kekasih itu sedang berada dalam perjalan pulang, di dalam mobil milik markas yang dipinjamkan sementara kepada Clara dan Ardha Candra sampai pada batas waktu tertentu.

"Kurasa Pak Surya sudah pulang terlebih dahulu," ujar Ardha Candra, ia menelan ludah, sengaja memandng ke arah lain sembari memerhatikan kondisi jalanan sebab dialah yang mengemudi mobil itu sekarang ini. "Semenjak selesai rapat tadi, aku tidak melihat beliau."

"Begitu, ya?" Clara lantas menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi.

Lalu Ardha Candra mendengar embusan napas yang berat dan panjang dari mulut sang kekasih.

"Ada apa?" tanya sang pria. "Apakah ada hal yang tidak baik saat kamu patroli tadi?"

"Tidak," ucap Clara dengan lemah.

"Lalu, soal apa?"