Aka Manah tiba-tiba saja menangkup salah satu buah dada si dokter muda, meremasnya dengan kasar, tentu saja hal ini mendapat perlawanan dari sang gadis sendiri.
"Ap—apa yang Anda lakukan?!" sahut Astrid seraya menepi tangan Aka Manah. "Dokter Arya!"
Sang dokter muda yang sangat cantik itu segera berdiri, dan melangkah mundur mendekati pintu. Tatapannya menggambarkan ketidakpercayaannya dengan apa yang baru saja dilakukan pria yang ia sangkakan adalah Dokter Arya itu.
Aka Manah hanya terkekeh sembari menjulurkan lidahnya.
Tidak, bukan ini! jerit sang gadis di dalam hati. Di—dia, dia tidak seperti Dokter Arya yang aku kenal.
Keinginannya untuk menimba ilmu dari Dokter Arya berbuah hal yang menakutkan. Tentu saja, dengan tidak ingin lebih berlama-lama lagi di ruangan itu, Astrid bergegas berbalik badan dan mencoba menarik handle pintu tersebut.
Sang gadis terkesiap, sejak kapan pintu ini terkunci?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com