webnovel

Harem milik Suamiku

STATUS Semua orang membutuhkan status. Seorang gadis cantik dan tomboi bernama Marigold pun membutuhkan status. Yaitu status menikah. Sebuah status agar tidak selalu direcoki orang tuanya. Dan orang tua Marigold juga membutuhkan status sebagai besan, mertua, nenek dan kakek. Maximilian, seorang milyader yang membutuhkan status. Sebuah status yang harus dicapai karena sebuah ramalan. Ramalan yang mengatakan bahwa dirinya harus mencari tujuh istri yang mempunyai identitas nama bunga dan harus melambangkan kemakmuran. Tujuannya agar Maximilian tetap bisa berada di atas posisinya di kerajaan bisnis keluarga. Begitu pula dengan para istri dari Maximilian, yang menginginkan sebuah status dari sebuah pernikahan. Mereka menginginkan status berada di lingkungan sosialita dan terkenal. Status finansial yang aman untuk tujuh turunan. Status fisik, dimana merasa bangga untuk mendapatkan pasangan yang sempurna. Bahkan status sebagai orang tua yang menginginkan bibit unggul untuk meneruskan keturunannya. Ini adalah sebuah kisah seorang laki-laki dengan ketujuh pendamping hidupnya. Tinggal di sebuah mansion mewah, dimana setiap hari Maximilian harus berkutat dengan semua keunikan dan pesona ketujuh istrinya. Setiap hari, ketujuh istrinya selalu bersaing demi mendapatkan perhatian darinya. Lalu.. siapakah yang akan menjadi kesayangan sang milyader? ***** Karya 2miles_dreams : 1. Cinta Angie (Tamat) 2. The Cupid's Arrow : A Choice of Love (On Going) 3. Harem milik suamiku (on going) Jika teman-teman suka dengan karyaku, masukkan dalam rak buku dan terus dukung karyaku dengan memberikan power stone. Review dan kritik saran nya juga ku tunggu. Aku harap karyaku bisa menjadi salah satu novel kesukaan teman-teman.

2miles_dreams · perkotaan
Peringkat tidak cukup
128 Chs

Bab 108 : Sembunyi di hotel

"Selamat datang."

Martin mengangguk ketika seorang satpam membukakan pintu kaca sebuah lobi hotel mewah berbintang lima. Martin terus mencengkram pergelangan tangan Nina, menariknya hingga mendekati meja resepsionis.

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" Seorang resepsionis pria menyapa ramah.

"Hmm." Martin mengangguk sembari memberikan kartu tanda pengenalnya pada resepsionis itu. "Aku sudah melakukan reservasi untuk satu kamar double room. Aku datang untuk check in. Pesanan atas nama Martin."

"Baik. Mohon ditunggu."

Nina mengguncang tangan kiri Martin dan bertanya dengan resah. "Heh Martin, kenapa kita malah pergi ke hotel? Bukannya kita harus segera menjauh dari mama? Jangan bilang kamu mau ena-ena ya. Ingat, aku sedang lampu merah," tudingnya sewot.

"Ck, buang semua pikiran kotor dari otak mungilmu itu." Martin menjitak lembut dahi Nina. "Aku seorang gentleman, bukan predator para gadis. Tidak ada pemaksaan dalam kamusku soal bercinta."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com