"Selamat datang."
Martin mengangguk ketika seorang satpam membukakan pintu kaca sebuah lobi hotel mewah berbintang lima. Martin terus mencengkram pergelangan tangan Nina, menariknya hingga mendekati meja resepsionis.
"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" Seorang resepsionis pria menyapa ramah.
"Hmm." Martin mengangguk sembari memberikan kartu tanda pengenalnya pada resepsionis itu. "Aku sudah melakukan reservasi untuk satu kamar double room. Aku datang untuk check in. Pesanan atas nama Martin."
"Baik. Mohon ditunggu."
Nina mengguncang tangan kiri Martin dan bertanya dengan resah. "Heh Martin, kenapa kita malah pergi ke hotel? Bukannya kita harus segera menjauh dari mama? Jangan bilang kamu mau ena-ena ya. Ingat, aku sedang lampu merah," tudingnya sewot.
"Ck, buang semua pikiran kotor dari otak mungilmu itu." Martin menjitak lembut dahi Nina. "Aku seorang gentleman, bukan predator para gadis. Tidak ada pemaksaan dalam kamusku soal bercinta."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com