webnovel

Kira bukan Kyra

3hari berlalu sudah,walaupun sikap atasannya yang dingin..pekerjaan Kyra tetap lancar.

Kyra berdiri di pinggir dinding ruangannya,ruangan itu berdindingkan kaca..walaupun hanya sedikit pemandangan yang bisa terlihat.

Karena letak sisi yang berbeda,ruangan Presdir lebih ke arah Barat..sedangkan ruangan Kyra mengarah ke Selatan.

Kyra mendengar suara langkah kaki diluar,dia membuka pintu nya ketika dia melihat Natalie.

Natalie sadar pintu ruangan Kyra terbuka.

"Hai,Lia" sapanya tersenyum

Kyra mengangguk dan tersenyum,saat dia lihat seorang perempuan dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi disamping Natalie dan wajahnya yang bulat dengan lesung di pipinya.

Dia terlihat sangat imut.

Gadis itu menoleh dan juga tersenyum,sembari mengikuti langkah kaki Natalie.

Mereka berlalu dan memasuki ruangan Presdir,begitu pun Kyra langsung duduk kembali diruangannya.

"Mungkin itu kekasih Presdir" ucap Kyra dalam hati

Kyra sering mendengar semua orang kantor membicarakan Presdir dan tunangannya yang tak lain rekan bisnis keluarga mereka.

Jelas saja seseorang dengan status sepertinya memiliki tunangan yang sama notabene nya dengan dia.

Kemudian Kyra tersenyum,mengingat bagaimana sikap Presdir nya itu..apakah dia punya sikap yang berbeda dengan kekasihnya.

Diruangan Presdir.

"Siang,Pak..ini staff kantor baru yang melamar kemarin." ucap Natalie

"Baiklah,siapa namamu?" tanya Pak Law

"Saya Kira Pak" ucapnya sopan

Mendengar nama Kira,Presdir itu langsung berbalik dan melihat wajah Kira

Kira tertegun sesaat melihat Presdir itu menatapnya.

Dia sudah tau kalau Presdir disini masih muda dan tampan.

Tapi di tidak menyangka yang dilihatnya itu bukan hanya sekedar tampan,tapi lebih tepatnya sangat sangat tampan.

Wajahnya memerah,lalu tertunduk.

Pak Law memperhatikan wajahnya sebentar lalu melihat ke Natalie.

"Tunjukkan dia tempat dan bagian pekerjaannya" ucap Pak Law tegas

Natalie mengangguk lalu pamit keluar ruangan.

"Terima kasih Pak" ucap Kira

Pak Law mengangguk,dan mereka pun turun memulai pekerjaannya.

Sudah waktu nya istirahat makan siang.

Kyra bergegas turun,kemudian didapati nya perempuan yang masuk ke ruangan Presdir tadi di bawah tersenyum melihatnya.

"Hai.." sapa Kira mendekati Lia

(saya ganti Lia disini,biar yang baca gak bingung)

"Hai.." sahut Lia tersenyum

Kira mendekati Lia.

"Aku dengar kamu baru beberapa hari disini" ucap Kira

Lia mengangguk dan sedikit heran dengan pertanyaan perempuan ini.

Sejak kapan fikirnya tunangan Presdir menanyai karyawannya.

"Aku juga baru hari ini,salam kenal ya" ucapan Kira sontak membuat Lia kaget

Dia tidak berfikir seorang tunangan di pekerjakan Presdir nya sebagai bawahannya di kantor.

"Maaf..maksud kamu,kamu bekerja di kantor tunanganmu?" tanya Lia bingung

"Tunangan?" Kira balik bertanya

"iya,kamu.Tunangan Presdir kan?" tanya Lia lagi

Kira tidak bisa menahan tawa mendengarnya.

"Aku sih mau,kalo Pak Law nya mau" ucap nya pelan sedikit berbisik

Lia mengangkat alisnya,bingung.

"Aku baru hari ini bekerja,dan aku hanya karyawan." jelas Kira

"Aku dengar dari Natalie kamu juga baru disini,aku rasa kita bisa berteman." lanjutnya dengan ucapan yang spontan

"Ah,iya tentu" sahut Lia

"Kalo gitu,ayo..kamu mau makan kan?aku mau ikut" pinta Kira

Lia mengangguk mengiyakan,lalu mereka menuju cafetaria.

Memesan makanan lalu segera duduk.

"Kira" ucap Kira pada Lia

"Ya" jawab Kyra

Sedikit merasa aneh,gadis itu bisa mengetahui nama nya.Mungkin Natalie yang memberitahu nya,fikir Lia.Tapi bukankah Natalie bahkan Andrean tidak tau nama nya Kyra.

Dia hanya menulis nama asli nya di surat lembar kerja.Tapi semua orang hanya memanggilnya Lia.

Sedikit bingung Kira berfikir apa wanita ini mencari tau semua isi perusahaan sebelum masuk kesini.

"Namamu?" tanya Kira lagi

"Maksudmu namamu?" tanya Lia bingung

Kira tersenyum.

"Namaku Kira,maksudku namamu siapa?" ucap nya pelan

Lia terperanga sedikit bingung,nama mereka sama.

"Bagaimana mungkin,namamu Kira?" tanya nya memastikan

"Iya,nama ku Kira." jawab nya sedikit heran

Lia lalu tersenyum,dan melanjutkan.

"Namaku juga Kyra,Kyra Ravelia." jawab Lia tersenyum

Kira langsung tertawa,mendengar nama mereka sama.

"Menarik sekali,bukankah ini yang nama nya jodoh" ucap Kira bercanda

Lia mengangguk tersenyum.

"Kamu bisa memanggilku Lia,tidak ada seorangpun disini yang memanggilku Lia" ucapnya sesaat melirik teman-teman sekantor yang sibuk dengan makanannya

"Kenapa?" ucap Kira tersenyum

"Bukankah itu bagus,kita jadi tidak perlu memperebutkan nama." ucap Lia lagi

Kira tertawa mendengarnya,lalu dia mengangguk menyetujui.

"Baiklah,Lia" ucapnya

Mereka lalu makan dan bercerita tentang masing-masing.

Kira membicarakan Presdirnya,bagaimana dia kagum melihat ketampanan Presdirnya itu.

Jelas sekali Kira sangat menyukai Pak Law.Lia hanya tersenyum menanggapi,bukanbya dia tidak tau bagaimana sikap Presdir nya itu..Pak Law memang memiliki wajah yang sangat tampan dan khas,bahkan Andrean dan Joe tidak bisa di bandingkan dengannya.

Tapi jika melihat sikapnya,jelas Andrean jauh lebih baik.

Malam sudah tiba,Andrean tersenyum melihat Kyra duduk disampingnya.

Andrean tidak langsung mengantar Kyra pulang,tapi mereka menuju restoran untuk makan malam diluar.

Kyra pun sudah menelfon Bi Siti,suapaya Bi Siti tidak cemas.

Didalam restoran mereka duduk menikmati makanan.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Andrean

"Baik,teman kerjaku semua nya juga baik" ucap Kyra tersenyum

"Teman?bagaimana dengan atadanmu?" tanya Andrean lagi

Kyra cemberut,memikirkan bagaimana beberapa hari bekerja dengan sikap dingin bosnya.

"Cukup baik" jawab Kyra

"Syukurlah,tadi nya ku fikir diaakan sangat dingin" ucap Andrean

Kyra berhenti makan dan menatap Andrean.

"Kamu mengenalnya dengan baik?" tanya Kyra menyelidik

Andrean langsung tersedak mendengar pertanyaan Kyra.

Kyra mengambilkan nya air putih,dan menepuk-nepuk bahu nya pelan.

"Ada apa?" tanya Kyra cemas

"Tidak apa-apa" Andrean mengangkat tangannya mengisyaratkan

"Aku tidak terlalu mengenalnya,Natalie yang memberi tahuku" lanjut Andrean

Kyra mengangguk,seolah mengerti.

Sepertinya Andrean cukup dekat dengan Natalie,gumamnya dalam hati.

Mereka melanjutkan makan malam dan setelahnya mereka langsung bergegas pulang.

Baik Andrean dan Kyra tidak mengatakan apapun sepanjang perjalanan.

Andrean merasa tidak enak memulai per akapan,karena direstoran tadi dia tidak mengatakan sejujurnya tentang hunungannya dan Law.

"Mungkin Lia sudah tau" fikirnya dalam hati

Sedangkan Kyra diam,karena memikirkan tentang orangtua nya Andrean..dia ingin memulai tapi tidak berani.Takut hal itu akan menyinggung perasaan Andrean.

Kedua nya nampak bingung dengan fikiran masing-masing.

Hingga sampai didepan rumah,Bi Siti yang terlihat berdiri didepan pintu.

Sampai dilihatnya Kyra bersama Andrean,Bi Siti langsung masuk.

Bukannya kenapa,Bi Siti khawatir karena tadi Kyra menelfonnya hanya untuk makan malam..tadi tidak bilang bersama siapa.Bi Siti takut terjadi apa-apa,dan Andrean bisa marah.

Setelah melihat mereka berdua pun Bi Siti hanya bisa menghela nafas lega.

"Terima kasih" ucap Kyra

"Baiklah,tidurlah sudah malam" ucap Andrean pelan

Kyra mengangguk,tapi dia belum juga masuk..dan Andrean belum juga pergi.

"Pulanglah" ucap Kyra pelan

"Masuklah dulu,aku akan pulang setelah kamu masuk" ucapn Andrean

Kyra menunduk lalu mengangguk dan masuk kedalam rumah sebelum itu Andrean melambaikan tangan dan tersenyum pada nya.

Kyra hanya membalas tersenyum,dan sedikit malu.

Penjaga yang melihat kedua nya pun hanya tersenyum melihat majikannya dan Nona baru nya itu.

Malam sudah larut,Andrean belok dipersimpangan jalan..memutar balik dan ke arah kantor.

Dia melihat sebuah mobil sedan berwarna merah masih terparkir.

Jelas saja dia tau pemiliknya masih belum pulang selarut ini.