webnovel

Prolog

Pagi cerah Itu, Amara,Neta, dan Syifa sedang berjalan di taman ibukota itu Dan dari tiga orang itu hanya Amara lah yang menggunakan hijab, Setelah berjalan lama mereka menemukan seorang anak laki laki, dia terlihat seperti blasteran indo eropa,warna rambutnya berwarna hitam legam namun matanya sama seperti warna mata Amara, biru Berlian, Neta dan Syifa segera berjalan menuju ke cafe seberang taman itu sambil memanggil Amara yang hanya berdiri menatap anak laki laki yang sedang menangis itu, dan setelah menatap lama, Amara segera menghampiri Anak itu dan,

"Dek, nama kamu siapa lalu dimana papa, dan mamamu?" Tanya Amara dengan mengelus rambut Anak itu, Anak itu melihat Amara kemudian, Tangisnya berhenti,

"Mama?" tanya Anak itu, Amara yang tak percaya segera menuntun anak itu untuk duduk di kursi sebelah taman terdekat dan kemudian melihat jika lulut anak itu berdarah,

"Maaf ya, Dek, Kakak bukan mama kamu, dan lalu duduk disini dulu ya, kakak mau plester di situ dulu" ujar Amara sambil berjalan ke arah warung yang terdekat setelah membeli plester dan memberikan pada lutut anak itu, Saat dia mendongak dia melihat Anak itu tersenyum, seperti ada perasaan, layaknya ibu dan Anak namun entahlah aku bukan mamanya

"Aksel ...!" Teriak seseorang dan terdengar dia suara itu milik seorang pria, Saat Suara itu makin mendekat, Anak kecil itu segera berlari dan memeluknya, dan saat Amara melihat kebelakang terlihatlah seorang pria yang sedang memeluk putranya,

"Kamu kemana saja ?, lalu kenapa lutut mu di plester ? " Tanya pria itu

"Kakak, itu membantuku" Kata anak laki laki yang ternyata bernama Aksel itu, sambil menunjuk Amara, Saat pria itu melihat Amara lekat, tiba tiba saja dia mengatakan namanya

"Amara ?!, Apa itu kamu ?"

"Maaf, Namaku memang Amara, namun siapa anda ya ?" Tanya Amara kebingungan,

Tiba tiba saja pria itu memeluk amara kemudian Amara segera mendorongnya dan berlari menuju ke cafe tempat Neta, dan Syifa yang terlihat melongo melihat kejadian itu, Namun Ada mobil yang hampir menabrak Amara, Sambil menutup mata dan membaca Istigfar, Saat Amara membuka matanya Amara selamat, dan terlihat pria itu terengah enggah, di trotoar dan kemudian sebuah mobil datang dan membawa mereka bertiga menuju ke suatu tempat... setelah sampai Amara melihat Villa besar dan tiba tiba saja dia merasa pusing dan di dalam kepalanya seperti ingatan yang dihapus dan kemudian dia pingsan saat dia bangun....