Berry menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di depan rumah Cherry. Mereka berhenti di sana dan tak langsung keluar mobil. Berry menatap rumah itu dengan perasaan yang tak tahu harus seperti apa. Beberapa tahun yang lalu dia pernah sering datang kesana untuk berkunjung entah karena anak perempuan pemilik rumah itu, atau karena pemilik rumah tersebut. Rumah yang dipenuhi dengan kenyamanan, dan juga rasa kasih sayang terlihat nyata antara satu dengan yang lainnya.
"Apa aku boleh masuk?" tiba-tiba saja Berry meminta. Lelaki itu tadi mengatakan kalau dia hanya akan mengantar Cherry saja bukan? Lalu kenapa sekarang malah ingin masuk? Tentu saja tadinya Berry pun tak ada niatan atau rencana untuk melakukan itu. Tapi siapa yang tahu kalau pada akhirnya dia ingin kesana.
"Apa nggak sebaiknya nunggu dulu sampai kamu benar-benar siap datang ke rumah?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com