webnovel

HANTU PENJAGA CINTA MARK

Linda_Mamuaja · Seram
Peringkat tidak cukup
17 Chs

Cerita 10

Banyaknya kerjaan seharusnya membuat Mark lelah, tapi dia tetap bekerja keras karena dengan bekerja dia bisa melupakan dokter dhee untuk beberapa saat. Mark stres, sejak dia pergi ke pulau itu untuk menyembuhkan penyakitnya yang aneh, penyakit yang itu sembuh tapi dia sekarang punya penyakit lain yang lebih parah anehnya. Penyakit itu Kadang membuatnya tak ingin makan, tapi kadang membuat dia makan kebanyakan, tapi yang pasti penyakit itu tetap membuatnya tak bisa tidur nyenyak. Yang paling parah jika rasa rindunya datang, kadang Mark ingin sekali kembali ke pulau itu.

Mark sedang dengan kliennya di sebuah restoran ketika dia melihat dokter Arga masuk menggandeng seorang wanita cantik yang bukan dokter dhee dan mereka terlihat begitu mesra. Dalam hatinya sebenarnya mark senang melihat pemandangan itu tapi dia juga marah dan kasihan pada dokter dhee, walaupun dia tau dokter Arga yang mengatakan kalau dokter dhee hanya sahabatnya. Tak lama kemudian dokter dhee masuk, Mark tanpa sadar dia berdiri, ingin rasanya dia pergi memeluk wanita itu,

"pak Mark.. pak Mark kenapa?" suara sekertarisnya membuatnya sadar.

"ah nggak apa-apa, aku cuma melihat kenalanku.." katanya dan tersenyum minta maaf pada kliennya. Mark kembali duduk, kemudian dia sadar disini ada Arga bersama seorang wanita. Dan tanpa pamit mark langsung pergi mencari dokter dhee. dokter dhee agak kaget waktu dia melihat Mark yang sedang berjalan kearahnya. sesaat kemudian Mark memeluk dokter dhee.

"demi Tuhan aku sangat merindukanmu dhee.." kata mark berbisik, dan itu membuat dokter dhee sadar dia mendorong mark menjauh darinya.

"apaan sih kamu.."

"kita bicara disana ya sayang.." mark mencoba membawa dokter dhee menjauh dari tempat Arga. Tapi terlambat arga telah melihat mereka.

"hei dhee disini.." kata Arga, dia berdiri dan melambaikan kedua tangannya. Dheepun meninggalkan Mark dan menuju meja Arga. Mark mengikuti dokter dhee dari belakang, berharap semoga dokter dhee tidak membuat kekacauan.

"heeeiii... halo dewi.. apa kabarmu sayang.." dokter dhee tersenyum pada teman kencan Arga dan memeluknya mereka terlihat sangat bahagia. Mark bingung dengan keadaan ini. Arga juga bingung waktu melihat Mark dibelakang dian.

"eh Mark.. apa kabarmu..?" tanya arga, dia menjabat tangan Mark.

"baik.." kata Mark tersenyum. Dewi melepaskan pelukannya dari dokter dhee dan menatap mark dan Arga seakan meminta penjelasan.

" ini mark.. dia pasien dokter dhee..dan Mark ini dewi tunangan saya" arga memperkenalkan. Mark menjabat tangan wanita itu. dan Dia melirik dhee. dokter dhee tau kalau mark punya tunangan? Pikir Mark. Sedangkan dokter dhee diam tak ingin melihat mark. Dia pura-pura memeriksa hpnya.

"eh aku sebenarnya disini bersama klien tapi waktu aku melihat dokter dhee aku langsung menemuinya. Udah lama juga ya dok kita tak bertemu hampir sebulan ya.." kata mark dia mencoba untuk berbasa-basi dengan dokter dhee, tapi dokter dhee tak peduli.

"bagaimana kabar luka-lukamu mark?" dokter arga mengalihkan pembicaraan.

"syukurlah sudah sembuh.. Cuma sekarang wajahku jadi punya bekas luka, dan kakiku berjalan masih agak pincang.." kata mark menjelaskan. Dia masih sesekali melirik dokter dhee, tapi dhee masih sibuk dengan hpnya.

"mark, mau nggak kamu bergabung dengan kita disini?" tanya Dewi, dia bersandar dengan mesra di tangan Arga, seakan meminta tunangannya merestui., Arga mengecek reaksi dokter dhee sebentar, tapi karena dhee hanya diam Argapun tersenyum menyetujui.

"benarkah aku boleh bergabung disini?" dijawab angkukan kepala oleh dewi dan Arga.

"kalau begitu, sebentar aku mau menyelesaikan urusanku dulu, nanti balik kesini lagi.." katanya Mark langsung berdiri pergi, dia begitu bersemangat. Dewi melirik dhee dan tersenyum menggoda.

"bolehkan dhee, kayaknya dia menyukaimu.."

"terserah kamu.., ku tolak juga pasti nggak bakalan didengar.." kata dhee kesal.

"owch.. dokter dheeku sayang kamu marah ya.. dhee sebentar lagi aku akan menikah, dan pastinya akan tinggal dirumah suamiku, aku nggak mau kamu akan sendirian nantinya.. lagi pula umurmu tuh.. tahun ini udah mau 30 tahun, Tuhan udah lepas tangan loh untuk perjodohanmu.." kata dewi lagi dia tersenyum lebar, merasa lucu dengan candaannya. Dewi adalah teman sekamar dhee sejak dia datang kekota ini. Dan karena sahabatnya itu setelah kematian orang tuanya Dian memilih pindah kekota ini, tanpa diketahui siapapun. Dan tak lama setelah dia tinggal dikota itu dia menjadi seorang dokter PNS disebuah rumah sakit, beberapa tahun kemudian dia meminta untuk menjadi dokter disebuah puskesmas di pulau. Dan karena dhee lah makanya dua orang sahabatnya itu bisa jadian.

"jangan ngaco ah.." dhee cemberut, dia sadar dia tak pernah bisa protes pada sahabatnya itu. Selain itu juga karena pelayan restoran telah datang membawakan makan yang mereka pesan.

"maaf ya agak lama.." kata mark ketika dia telah bergabung lagi dengan mereka.

"nggak apa-apa.. eh kamu mau pesan apa mark? sorry kita udah duluan nih.." kata Arga.

"oh nggak usah tadi juga aku udah makan bersama klien disana.." kata mark berbasa-basi.

"pesan minum aja mark.." kata dewi.

"oh boleh.." kata mark kemudian dia memanggil pelayan itu dan memesan minum.

"mark kamu udah menikah?" tanya dewi penasaran.

"belum.. dulu pernah hampir menikah tapi nggak jadi.." kata mark dia melirik dhee, entah kenapa Mark merasa inilah kesempatannya menjelaskan kepada dokter dhee tentang tunangan yang dia ceritakan pada pak teo, yang menurut Mark membuat dokter dhee marah.

"oh ya?! Kenapa nggak jadi menikah?" dewi menjadi penasaran dengan cerita mark itu.

"yaa kalau kamu mau cerita.. kalau nggak mau nggak apa-apa kok, kita juga nggak maksa kok.." kata dewi jadi nggak enak. Mark tersenyum.

"sebenarnya kita itu dijodohkan.. bukan hanya itu aku juga cuma jodoh pengganti, sebenarnya yang dijodohkan itu kakakku tapi karena perbedaan umur gadis itu dengan kakakku terlalu jauh, keluargaku menggantikan aku untuk bertunangan dengan"

"kelaman ceritanya...langsung intinya aja tapi ternyata pacarmu sudah hamil dan akhirnya nggak jadi nikah.." kata dhee ketus, dia rasanya tak ingin mendengar cerita itu.

"apaan sih dhe..kok kamu yang tahu sih.." kata dewi dia kesal.

"yaa nebak aja.. apa lagi coba penyebab orang yang dijodohkan nggak jadi menikah, pasti karena pacarnya sudah hamil.." dhee takut rahasianya hampir ketahuan.

"ya banyak lah dhee alasan orang nggak jadi menikah, bisa jadi karena tunangannya sakit, atau masuk penjara atau.." kata dewi membela mark.

"dasar terlalu banyak nonton drama korea"

"ih bisa aja kan dhee"

"udah.. ini yang punya cerita kalian atau mark sih.. nggak usah diterusin ceritanya mark" kata arga.

"ih jangan mark, terusin ya ceritanya.. kita ingin dengar kok.." dewi tersenyum memohon. Mark tersenyum, dan sekali lagi dia melirik Dhee.

"yang dibilang dokter dhee benar, pacarku hamil, tapi itu yang diketahui oleh pihak tunanganku, yang sebenarnya aku menyewa seorang wanita hamil untuk berpura-pura menjadi pacarku"

"bohong.." kata dhee sinis setelah mendengar cerita Mark.

"itu kenyataannya dhee" Mark memandang dhee lembut.

"emang kenapa dengan tunanganmu? Apa dia membosankan atau apa gitu? Kenapa harus sampai berbohong untuk putus" tanya dewi tak menghiraukan dhee.

"awalnya aku menerima perjodohan itu hanya karena aku ingin putus dari pacarku, kita lama pacaran tapi sebenarnya hubungan kami hanya untuk pamer aja, bahwa aku punya pacar, bahwa aku normal, karena teman-teman aku mengira aku gay, dan sampai sekarang mereka masih tetap mengira aku gay." Mark berhenti bercerita dia memandang mereka.

"dengan adanya perjodohan itu aku punya alasan untuk putus, dan kamipun putus secara baik-baik, tapi karena perjodohan itu juga aku harus berhubungan dengan tunanganku, waktu itu aku masih tinggal diluar negeri, jadi kita nggak bisa bertemu, tapi komunikasi kita lancar, Cuma tunanganku tidak mau melakukan videocall, aku sih nggak keberatan karena ku pikir hubungan ini hanya sementara, sampai aku menemukan cara untuk pergi jauh dari keluargaku. Dari sisi aku perjodohan itu hanya media ayahku untuk menguasai aku, ayahku seorang yang paling suka mengatur dan menguasai, dan dengan membuat aku menikah pada usia muda itu berarti aku harus mendengarkan dia dan menjadi budaknya. Aku nggak mau itu."

"trus bagaimana dengan tunanganmu?" tanya dewi semakin penasaran.

"awalnya ku pikir aku akan mengaku padanya bahwa aku tidak mencintainya, tapi kenyataannya berbeda, setelah kami mulai berkomunikasi aku mulai jatuh cinta  padanya, dia baik dan lucu.."

"walaupun kalian belum pernah bertemu kamu telah jatuh cinta?" tanya dewi lagi.

"entahlah..rasanya begitu membahagiakan saat mendengar cerita lucunya ataupun saat aku menggodanya, reaksinya itu bikin aku penasaran.." mark berhenti bercerita dia sepertinya merasakan hawa dingin dari tatapan dhee. dia mulai cemburu pikir mark.

"pokoknya begitulah, aku sebenarnya mencintai tunanganku itu, tapi keinginanku untuk bebas lebih besar, dan satu hal lagi yang membuat aku tetap melakukan rencana jahatku itu karena pada waktu kami akan menikah, tunanganku baru berumur 21 tahun masih sangat muda, dia masih punya banyak sekali keinginan, jadi aku memutuskan mengiklaskan dia untuk hidup bebas. Dan akhirnya rencanaku berhasil dengan baik, aku bisa bebas, jadi aku datang kekota ini membuka usaha disini.. sebenarnya aku punya harapan, suatu saat aku akan mengejar cinta tunaganku kembali, tapi takdir ternyata berkata lain" Mark berhenti dan menarik nafasnya dalam.

"tak lama setelah peristiwa itu orang tua tunanganku meninggal dunia, dan tunanganku menghilang.."

"menghilang?kenapa menghilang?dia bukan penyihirkan.." tanya dewi gemes.

"sejak aku datang kesini, aku memutuskan hubungan komunikasi dengan keluargaku, takut ayahku akan mengetahui kemana aku pergi. Jadi saat kematian orang tua tunanganku aku sama sekali tidak mengetahuinya, aku baru mengetahuinya setelah tiga tahun setelah kejadian itu dan tunanganku sampai sekarang tidak diketahui kemana dia pergi"

"uh.. kasian sekali ceritamu itu.., jadi itu sebabnya sampai sekarang kamu belum menikah?" tanya dewi penasaran, ternyata dheepun penasaran, dia melirik mark.

"nggak juga.. sebelumnya waktu aku mulai tinggal disini karena sendiri aku kesepian, jadi aku mulai pacaran tapi anehnya setiap kali pacarku datang ke rumahku, mereka pasti melihat hantu seorang wanita yang marah pada mereka. Tapi kupikir itu hanya alasan mereka saja untuk putus. Kemudian waktu ku dengar cerita orang tua tunanganku meninggal dan tunanganku hilang rasa bersalahku membuatku mabuk-mabukan dan mulai main perempuan. tapi hantu itu selalu menjagaku menjauhkanku dari perempuan, bahkan bukan hanya perempuan, laki-laki sekalipun tak bisa berada didekatku, kalau hanya sekadar rekan kerja hantu itu tidak mengganggu tapi jika lebih.. hantu itu pasti akan muncul." Kata mark, dia tau mereka akan takut. Dia memandang dhee penasaran dengan reaksi dhee. tapi gadis itu hanya diam.

"ih dhee benar ya ada hantunya .." tanya dewi dia memeluk tangan arga.

"iyaaaa itu dekat kamu sedang duduk dan menatapmu.." kata dhee menakuti temannya.