Mereka mengenakan jas dengan membawa tas kerja. Dari tempatnya, Leng Yunchen tampak menyipitkan mata karena merasa bahwa orang-orang ini hampir sama dengan mereka yang membunuh Profesor Han, juga asistennya di bandara Singapura.
Terutama ketika tanpa sengaja tatapan mereka bersirobok, mereka seolah menghindari pandangannya.
Seketika itu juga, sorot mata Leng Yunchen berubah. Terlebih, saat giliran Leng Xiaomo melakukan pemeriksaan setelah dirinya. Ia berdiri menunggu, dengan mata terus memerhatikan gerakan orang-orang di belakangnya, karena takut seseorang akan diam-diam menyerang adiknya.
Karena baik ia maupun Leng Xiaomo tidak membawa barang bawaan apa pun dalam perjalanan ini, jadi begitu turun dari pemeriksaan keamanan, Leng Yunchen langsung menariknya pergi dengan cepat.
Mau tak mau Leng Xiaomo berjuang untuk menyingkirkannya, tetapi Leng Yunchen justru mengeluarkan borgolnya lagi dan kembali memborgolnya tanpa ampun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com