Seketika Leng Xiaomo membuka mata sembari mengerutkan alis, tetapi detik berikutnya, ia merasa ada sesuatu lembut yang jatuh di bibirnya.
Hangat, kenyal, disertai dengan aroma khas tembakau milik pria.
Sekujur tubuh Leng Xiaomo membeku dalam sekejap.
Ternyata dengan cara inilah Leng Yunchen mencoba menyembunyikan diri mereka dengan menekan tubuh Leng Xiaomo, mencium bibirnya, menutupi wajahnya, dan agar membuat siapa pun enggan memerhatikan mereka yang beradegan mesra seperti ini.
Karena orang-orang di sana mungkin telah menerima pesan bahwa mereka adalah kakak beradik.
Jelas Leng Yunchen bisa merasakan bahwa pria itu telah berjalan melewatinya tanpa keraguan, tetapi ia sendiri tidak segera mundur, justru tetap mempertahankan posisinya sepanjang waktu.
Entahlah, Leng Yunchen sendiri tidak tahu alasannya. Mungkin karena ia pikir pria itu akan kembali, mungkin juga karena ia takut menatap Leng Xiaomo setelah ini, atau mungkin karena…
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com