webnovel

Serahkan semua kepada tuhan

Ini adalah menit-menit terakhirku di lapas ini sebelum aku dibebaskan seperti burung kecil yang siap akan terbang meninggalkan sarangnya.Namun aku di panggil oleh sipir dari dalam penjarah tersebut untuk di tanyai berapa pertanyaan olehnya.

"Bang Allen,Kenapa matahari harus tenggelam di siang hari ?" tanya sipir.

"tidak ada yang abadi di dunia ini." balas bang Allen.

"Kalau tau tidak ada yang abadi,kenapa bang allen tetap melakukanya?" tanya itu sipir.

"karena aku ingin melakukanya saja." jawab Bang Allen.

"apakah kamu tahu apa kesalahan Anda ini?" tanya sipir.

"iya,saya tahu kesalahan saya."jawab Bang Allen.

"apa kesalahanmu?" sipir meneriak secara halus kepada Bang Allen.

"Saya...saya.....sa...ya..... seorang penjahat" jawab bang allen.

"Ya sudah lah, ini adalah hari terakhir anda di lapas ini.silahkan angkat kaki dari sini dan selamat menikmati kehidupan baru anda Oke.tapi aku memberi saran kepada mu Bang Allen Kejarlah impian yang masih belum tercapai oleh dirimu ini.jangan putus asa masa depan mu masih ada untuk di Gapai tetapi sulit untuk di wujudkan didalam hidup mu." nasihat dari sipir kepada bang Allen

"terima kasih pak sipir telah Menceramahi diriku yang malang ini" sahut Bang Allen

"Hahaha.... semoga bisa menjadi pelajaran hidupmu yang berharga."balas sipir tersebut.

"pak sipir mungkin engkau adalah Ayahku di lapas ini aku kagum padamu karena mau menceramahi penjahat yang Hina ini untuk menjadi baik." ungkapan dari Bang Allen.

"Kau juga Allen,sebenarnya kau baik.tapi,kenapa kau bisa masuk sebagai penjahat di dunia ini,kenapa Allen Berikan aku jawaban jangan bikin Aku penasaran." pertanyaan dari sipir tersebut.

"karena itulah kau tidak tau apa tujuan sebenarnya yang dilakukan diriku ini pak,aku melakukannya karena.... aku.... aku.. yakin pasti ini perbuatan yang baik tapi caraku yang salah." jawab Bang Allen

"Hahaha...!len Allen..... jadi begitu toh tapi kamu melakukan apa jangan bikin aku mati penasaran dong?" tanya sipir itu

"biar waktu menjawabnya suatu saat pak."

jawab Bang Allen.

"Ya sudahlah, Ngomong ngomong apakah kamu ada yang menjemput kamu?"tanya sang sipir.

"Hahahahaha.....!!" Bang Alleng tertawa sangat kencang

"Woy.. kenapa ketawa sih?" si sipir merasa heran.

"siapa yang mau menjemput diriku ini.Aku telah kehilangan segalanya yang telah aku korbankan ke medan pertempuran sekarang Aku menyesal! sialan! tak berguna! pecundang!" Bang Allen teriak sambil Merintihkan Air mata.

"Hiks..hiks.. kenapa.... kenapa... hidupku ini sulit pak.apa yang harus kulakukan Aku sendiri sekarang apa yang harus aku lakukan sekarang!" Bang Allen teriak dengan wajah yang Emosional.

"serahkan semua kepada Tuhan,Nak."

jawab sang sipir tersebut.

pada hari itu juga merupakan hari terakhirku yang Bisaku curhat dengan orang yang aku anggap sebagai ayah di dalam lapasku sendiri.dan pada akhirnya aku sendirian di kehidupan bebasku ini.

Namun,aku tidak sendiri di hidup ini masih ada yang peduli dan masih ada yang bisa menolongku ya,siapa lagi kalau bukan Engkau yang Maha Kuasa.Aku berharap sangat besar kepadamu,tolonglah hambamu ini,yang menderita ini dan yang berdosa ini

agar bisa kembali kejalan yang benar.

Apakah Yang Maha Esa mau menolong diriku yang malang ini? bukankah dia itu akan selalu menolong Hambanya bila memohon? aku takut bila doaku ini tidak di dengarka oleh Nya. Ya sekali lagi serahkan semua kepada tuhan.

"saatnya pulang ke rumah." Tapi aku tidak punya rumah yang nyaman dan aman untuk ditinggali kemana lagi diriku ini harus pergi.

aku hanya berjalan-jalan di sekitar kota dan pada akhirnya aku menuju terminal kota untuk meninggalkan tempat ini selamanya,mungkin. tujuan utamaku pergi menuju kota Bandung untuk mengambil tabunganku di kota tersebut setelah itu pergi menuju pati untuk tinggal di sana.

selama perjalan di dalam bis Aku mengasah kembali ilmu Meretasku yang sudah lama menghilang "syukurlah!" ucapan di dalam hatiku karena Skill Meretas masih ada di dalam Diriku ini. Misi setelah aku sampai di kota pati nanti aku akan membangun sebuah kelompok Peretas yang bernama "suicide Data".Yah,aku tidak bermaksud untuk melakukan kejahataan lagi.aku membangun kelompok ini agar aku aman dari para pembunuh bayaran yang ingin membunuh diriku ini. aku yakin pasti mereka mengejarku sekarang setelah aku lepas dari penjara itu. sebelum di bebaskan diriku ini selalu was-was untuk menghindari Konfrontasi dengan kelompok pembunuh maupun orang orang yang ingin mencoba balas dendam dengan diriku ini.

setelah sampai di bandung,aku langsung pergi menuju Bank yang ada di pusat kota secepatnya karena aku merasa ada yang mengawasiku. "jangan meragukan Instingmu" itu kata kata yang di ucapkan guru olahraga SMA ku dulu. ada yang mengawasiku dan dia pasti seorang pembunuh bayaran dan semoga saja jangan samapai di melakukan sesuatu yang buruk kepada diriku ini. "bismilah..." mulai masuk aku kedalam bank dengan wangi khas yaitu bau dari AC aku menghirup udaranya tersebut.aku menunggu antrean dari bankirnya dan didalam hatiku aku mulai bertanya-tanya apa uang di dalam bank tersebut adalah uang hasih baik semua atau uang haram semua? karena sebenarnya bank itu adalah tempat kotor yang menyimpan uang haram dan membuat gila pemiliknya. aku jadi ingat saat melakukan operasi pertamaku untuk meretas yaitu targetku adalah sebuah Bank di jakarta. kalau aku meretas sepertinya sangat mustahil sekarang karena aku masih di awasi oleh polisi dan mereka tidak bodoh dan rasanya di awasi sama polisi itu tidak menyenangkan karena di seenaknya sendiri mengawasi bahkan memata-matai seseorang yang paling di curigai. "Aku harus membersihkan Jejak diriku ini dari polisi" kata dalam hatiku.

"Nomer selanjutnya!" teriak seorang bankir. setelah aku mengambil semua uang tabunganku aku pergi lagi menuju kota pati untuk tinggal di sana dan memulai Rencana baru. yah,sekali lagi serahkan semua kepada tuhan yang telah mengatur diriku dan juga nasibku.