webnovel

104 - Dingin Tapi Cemburu

Winda menatap punggung Seno dan menangis dalam diam. Tidak menyangka kalau sang suami bisa semarah ini padanya. Winda juga merasa sangat bersalah pada kembar, padahal bik Tura juga turut membantunya menjaga kembar. Tapi dia malah marah pada anaknya.

Seno tidur dengan memunggungi Winda. Rasa kesalnya pada wanita itu masih memuncak.

Winda ingin menyentuh punggung Seno, tapi dia tidak berani melakukan itu, takut Seno semakin marah.

***

Mirna menghela napas ketika pagi-pagi mama mertuanya sudah mengajaknya pergi ke pasar. Kenapa harus pasar, batin Mirna?

"Gak ke supermarket aja, Ma?" Tanya Mirna.

"Gak. Mama tu kangen vibes pasar tradisional indonesia. Di Ausie kan gak ada." Jawab Veny sesukanya.

Mirna akan senang kalau saja mama mertuanya tidak rewel. Beruntung, kemarin dia bisa lama-lama di rumah Winda. Kalau tidak, mungkin tubuhnya sudah lelah dan kaku. Ini saja sudah sangat lelah.

"Oh gitu ya, Ma."

"Iya. Kamu bawa mobilnya kok lama banget sih?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com