Hingga tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Tentu saja hal ini membuat gadis cantik tersebut sedikit terkejut sesaat.
"Bianca!" panggil orang itu dengan pelan.
Sontak saja Bianca langsung menoleh ke belakang melihat siapa yang baru saja memanggilnya itu. Ternyata yang memanggilnya adalah Naila yang memang sejak tadi sudah mengikutinya.
"Bunda? Bagaimana bunda bisa ada di sini?" tanya Bianca dengan kikuk.
"Seharusnya bunda yang tanya. Kenapa kamu ada di sini dan tidak pulang ke rumah mu?" Naila berbalik tanya pada putri tirinya itu dengan lembut.
"Malas, di rumah aku akan bertemu dengan mama dan itu membuatku semakin kesal padanya," sahut Bianca yang apa adanya.
Naila tersenyum tipis dan menghela nafas pelan, "bunda tadi melihat ada sedikit keributan antara kamu dan mama kamu di depan Caffe Berry. Bunda juga lihat mama kamu marah pada Nadia, sebenarnya ada apa?" ucapnya kemudian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com