webnovel

CHAPTER 410

"Gue enggak maksud untuk ingetin lo sama Mama Gitta. Maaf, bro,"

"Enggak, semua orang juga gitu. Jikalau hal lama diungkit, rasa sesak di hati seketika timbul. Dan gue, sekarang sedang merasakan itu. Lo enggak perlu minta maaf, malah gue makasih sama, lo. Karena telah mencoba mengingatkan kembali ingatan tentang Mama gue yang selama ini coba gue hapus. Gue bahagia jika inget saat gue masih sama Mama gue sendiri," ujar Gio yang terlihat menahan air matanya jatuh.

Bulir bening telah mengenang di pelupuk matanya. Jika dia bisa memilih, dia lebih baik tersakiti karena cinta, dari pada harus kehilangan seorang Mama yang membuat hidupnya sekuat ini. Tetapi, dia tidak bisa memilih. Tuhan telah mendahului Mamanya.

Mereka bertiga diam. Ikut terbawa suasana sedih dan rasa sakit di hati. Tidak sebanding apa yang kalian rasakan. Penderitaannya selama ini begitu perih. Tetapi, hanya dengan bersikap tanpa senyum, dan cuek. Itu membuatnya menjadi tenang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com