webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · perkotaan
Peringkat tidak cukup
398 Chs

Jewer Telinga

Rani dan Kanaya sangat bersyukur saat bisa pulang awal sebelum sang mama sampai. Meski sudah pukul 8 malam, tetapi sang mama masih tak kunjung pulang. Sebelum kepulangan sang mama, membuat Rani lebih leluasa untuk membungkus kado itu dengan tanganya sesuai saran dari Kanaya. Ia ingin kado itu istimewa seperti yang Kanaya bilang padanya.

"Ini sudah larut malam, aku pulang dulu tidak apa apa, kan?" Kanaya mulai memasukkan ponselnya kedalam tas.

"Eh, jangan! Bermalamlah disini," pinta Rani dengan tulus

"Tidak perlu, aku harus pulang sekarang," kekuh Kanaya tidak ingin merepotkan di tempat orang lain.

"Ayolah, Nay. Kali ini saja," pinta Rani memohon.

"Lain waktu saja ya."

Rani bermuka masam, ia cukup kecewa dengan jawaban Kanaya yang tidak sesuai dengan pintanya.

"Yasudah, kamu boleh pulang asal di antar sopirku." Kedua tangan Rani mengenggam tangan Kanaya agar tidak menolak.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com