webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · perkotaan
Peringkat tidak cukup
398 Chs

Curhat

Hari ini niat Gibran ingin kembali menemukan Kanaya di rumah untuk memastikan keadaan perempuan itu sudah membaik atau belum. Memintanya bekerja? Bukan itu tujuan Gibran, ia sungguh-sungguh peduli tentang keadaan Kanaya. Laki-laki itu masih membuka pintu apartemennya untuk keluar. Namun betapa ia terkejut saat melihat sosok perempuan berdiri di depan pintu apartemennya.

"Kamu," Gibran menunjuk ke arah ke seorang gadis yang tersenyum kearahnya.

"Halo Kak Gibran, apa kabar? Sudah berapa hari kita tidak bertemu." Ujar gadis itu pada pada Gibran.

"Bukankah ini masih pagi?" Laki-laki itu setelahnya melihat jam yang melingkar di tangannya, jam tersebut menunjukkan pukul 6 pagi.

"Iya ini masih pagi. Apa aku salah datang ke sini?"

Gibran bingung harus menjawab apa karena memang jika di jam seperti itu tentu saja mengganggu aktivitas seseorang siapapun itu.

"Ini Kak," Rania menyodorkan satu kotak kecil pada Gibran sambil membentuk senyum di wajahnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com