Tante Anya memeluk Davina. Ia mencoba menenangkan istri keponakannya itu. Tante Anya juga tak bisa memberikan solusi apapun selain meminta mereka untuk bertahan dan saling menerima.
"Udah, jangan nangis. Masalah enggak akan selesai hanya karena kamu nangis, kan? Sekarang kamu hapus air mata kamu. Kamu bangkit. Nanti, kalau Rico sudah mau bicara. Kamu ngomong dengan baik. Bicara dari hati ke hati. Tante tahu kamu sayang sama Rico. Kalau enggak, mana mungkin kamu mau menikah sama dia."
Davina menangis dalam pelukan Tante Anya. Ia menumpahkan kebingungan dan kebuntuan dalam dirinya.
Sementara itu, Rico ditemani oleh Om Doni yang baru pulang bekerja. Rico juga tak kalah sedih. Di samping Om Doni, Rico juga menumpahkan air matanya. Selama ini, ia tak pernah sampai menangis di depan Om Doni.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com