"Ali!" Davina berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan Ali, tapi susah. Ali seperti kesetanan. Dalam beberapa detik saja pakaian seragam Davina sudah terlepas dari tubuhnya.
Deru napas pemuda yang dilanda rangsangan yang begitu memuncak. Rangsangan? Sepertinya bukan. Lebih tepatnya amarah. Amarah yang begitu memuncak karena ia begitu dilanda galau.
"Ali, ahh!" Davina hanya mampu melenguh.
Ali sama sekali tak memberikan jeda kesempatan kepada Davina untuk tahu apa yang terjadi sehingga Ali sedemikian menginginkan tubuhnya.
Setelah berhasil melucuti semua pakaian yang ada pada Davina. Kini Ali menggiring Davina ke atas sofa.
Tangannya kasar, teramat kasar untuk Davina yang tak punya pengalaman seperti ini. Setiap kali Ali memuncak ia selalu tergoda mengikuti alurnya.
Tapi kali ini berbeda. Ali sangat kasar. Bahkan saat keperkasaannya dimasukkan ke tubuh Davina, Ali menjadi semakin kasar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com