Om Doni pun berhasil mengajak Rico pergi dari post satpam setelah menjelaskan dengan gamblang siapa Rico.
Sementara Ali, ia masih di dalam post satpam karena tak ada siapapun yang datang.
"Ini kamu mau bagaimana? Mau pulang atau nunggu orangtua kamu?" tanya Pak Satpam kepada Ali.
"Saya mau ke ruangan pacar saya lagi, Pak," ujar Ali.
"Eh, engga bisa. Kamu dilarang ke sana. Baru bikin keributan, kog, mau balik ke sana lagi. Coba kamu renungkan baik-baik. Bagaimana perasaan orang yang lagi sakit, log, kamu enak-enakan mukulin orang," ucap Pak Satpam.
"Apanya yang enak? Ya, enggak enaklah, Pak. Siapa yang bilang mukulin orang itu enak?" ucap Ali.
"Lah, itu kamu mukul temen kamu sendiri?"
"Temen? Temen dari mana?" sahut Ali.
"Anak muda, memang kalau urusan asmara itu nomer satu. Kayak cinta bisa ada gunanya aja buat masa depan?" ledek Pak Satpam.
"Bapak, kog, ngomong begitu? Apa salahnya kalau saya berjuang buat cewek saya? Toh kami juga bakal nikah!" sahut Ali tak terima.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com