Toni maju ke depan untuk menghalangi tingkah Sholeh. Dia menjadikan tubuhnya sebagai pelindung Siti. Awal niatnya yang hanya ditujukan kepada Toni saja seketika luntur saat melihat penderitaan Siti. Selain itu, suara tangis dari anak Siti pun sangat mengganggu indra pendengarannya. Oleh karena itu, dia tidak bisa tinggal diam saja.
Penyiksaan di depan anak kecil akan menjadi trauma atau bayangan di pikiran anak yang pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap mental anak. Terutama mental Anes. Toni tahu bagaimana sikap Anes, meskipun dirinya tidak pernah ngobrol dengan Anes. Dia hanya bisa mengawasi setiap sikap dan perilaku Anes dari dunia yang berbeda.
Bugh!
Toni menendang Sholeh sehingga membuat Sholeh gagal menganiaya Siti. Toni pun tersenyum puas ketika melihat kondisi Sholeh. Sasaran tendangan Toni tepat pada tulang kering kaki kanan lalu kaki kiri.
"Argh!" Pekik Sholeh memegang bagian kakinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com