webnovel

Gairah Milyader

Wanita yang tegar dalam menghadapi cobaan

Media25 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
11 Chs

Malu

Putri memperbolehkan Danang untuk menemui Ibunya, lalu Danang berjalan menuju ke dapur dan menemui Bu Fatimah.

"Bu ini ada sedikit es yang masih tersisa, ini buat Ibu?" Danang memberikan es dawet tersebut kepada Bu Fatimah.

"Makasih nak, kamu baik banget sama Ibu?" Bu Fatimah lalu menerima es dawet pemberian dari Danang tersebut.

"Sama-sama Bu" balas Danang dan berjalan menuju dimana Putri masih duduk di ruang tamu, Danang lalu duduk di sampingnya Putri.

"Udah ketemu sama Ibu?" Putri basa-basi bertanya kepada Danang sambil memalingkan wajahnya karena masih malu.

"Udah Put, kalau sedang berbicara menghadap ke sini dong? masa menghadap ke luar sih, emang nya kamu bicara sama pohon gitu?" ucap Danang yang menggoda Putri, lalu Danang beranjak dari duduknya dan melangkah dihadapan Putri, lalu wajah Putri menoleh kearah yang lain, Danang pun mengikuti arah wajah Putri, lalu Putri menoleh kearah yang lain lagi, Danang pun mengikuti wajah Putri.

"Ih apa'an sih, ngikutin aku aja" ucap Putri sambil tersenyum kecil dan memandang kearah nya.

"Gitu dong tersenyum kan tambah cantik hehehe" Danang ikut tersenyum dan menggoda Putri.

"Gombal, bisa aja kamu bikin aku tersenyum" ucap Putri Yang malu sambil menepuk pundak Danang.

"Iya dong, Danang gitu loh?" ucap Danang yang menggoda Putri dan menjawil dagu milik Putri.

"Pede" jawab singkat dari Putri lalu menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Gak usah ditutupi dong, kan aku mau lihat wajah kamu yang cantik" Danang masih menggoda dan membuka kedua tangan Putri yang menutupi wajahnya.

"Apa'an sih?" lalu Putri menutupi wajahnya dengan kedua tangannya lagi.

"Ya udah kalau kamu gak mau membuka tangannya aku pulang aja deh" lalu Danang beranjak dari duduknya hendak pergi, lalu tangannya dipegang Putri.

"Jangan pergi mas Danang" ucap Putri sambil memegang tangan Danang.

"Abisnya kamu diajak bicara, tapi wajah kamu diumpetin" Danang berkata dan hendak berjalan lagi, tapi Putri masih menahannya dengan memegang tangan.

"Iya, iya aku gak ngumpet lagi" ucap Putri dengan wajah memelas dan bersalah lalu menarik tangan Danang supaya duduk kembali.

Danang pun duduk kembali di samping Putri mereka berdua lalu mengobrol, sedangkan Bu Fatimah yang melihatnya dari tadi hanya tersenyum sendiri melihat kelakuan anaknya yang seperti anak kecil padahal dia sudah dewasa, lalu Bu Fatimah berjalan sambil membawakan cemilan untuk mereka berdua.

"Ini cemilan buat kalian, silahkan dicoba nak Danang" Bu Fatimah lalu menaruh cemilan tersebut di meja.

"Makasih Bu" ucap Danang kepada Bu Fatimah sambil tersenyum.

"Sama-sama nak, ayo dimakan, Ibu tinggal dulu ke dapur" lalu Bu Fatimah meninggalkan mereka berdua menuju ke dapur dan menaruh nampan yang tadi di pakai buat membawa cemilan itu.

Putri dan Danang masih mengobrol sambil menikmati cemilan buatan Bu Fatimah.

"Ini Ibu kamu yang buat Put?" Sambil bertanya, Danang menikmati cemilan tersebut.

"Iya Ibu yang buat, setiap hari Ibu selalu membuat cemilan untuk keluarga disaat sedang santai" Putri menjelaskan semuanya panjang lebar kepada Danang.

"Enak cemilan buatan Ibu kamu Put" Danang memuji cemilan yang dibuat oleh Bu Fatimah.

Mereka berdua melanjutkan mengobrol sambil menikmati cemilan tersebut, seskali saling menjahili satu sama lain.

*Bersambung*