webnovel

GAIRAH BERCINTA

Bab l.

Rika terbuai oleh kecupan hangat dibibir nya,

Kemudian kecupan itu turun dan menghisap buah dada nya yang montok, rika merasakan kenikmatan disaat puting susu nya dihisap dengan lembut, nafas nya naik turun

Owhhhh owhhhh jeritan kecil dari bibir nya, dia merasakan kenikmatan.

Ahhhh, owhhh lagi-lagi teriakan kecil keluar dari mulutnya di saat ada benda tumpul menghujam bagian sensitif rika merasakan kenikmatan yang yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Namun tiba-tiba rika terbangun,

astaga ternyata ini hanya mimpi, mimpi yang terasa nyata, rika kebingungan dia tidak melihat siapapun, di dalam kamar hanya ada dia sendiri, dilihat nya pintu kamar masih terkunci, mana mungkin ada orang masuk. Lalu siapa yang mencumbui ku, dan siapa pemuda tampan yang ada dalam mimpi ku. Gumam rika dalam hati

Keesokan harinya, di kantor

Rika menceritakan kejadian yang dia alami tadi malam sama nina sahabat nya. Nina tertawa terbahak-bahak

Trus apa yang kamu rasakan, tanya nina

Semua itu terasa nyata, jawab rika

Kamu terlalu terbawa arus mimpimu, kamu terlalu lama jadi jomblo, cobalah kamu membuka hati mu, banyak cowok-cowok di kantor sini naksir kamu namun kamu tolak. kata nina

Apa hubungan mimpi sama status ku yang masih jomblo, rika mengkerut kening nya

Di usia nya yang sudah tidak muda lagi seharusnya dia sudah berkeluarga dan memiliki anak, usianya sudah mencapai 28tahun cukup matang untuk berumah tangga

Nina menggelengkan kepala, sudahlah tidak usah kamu pikirkan, nina kembali duduk di meja kerjanya yang berseberangan dengan rika

Di rumah pada malam hari rika yang sedang gelisah tidak bisa tidur, dia berjalan menuju dapur, tidak sengaja tabrakan sama seorang pria

Upsss maaf, kata rika

Pria itu tersenyum, kamu ngak apa-apa

Rika menggelengkan kepala, rika terpaku memandang pria didepannya, pria tampan memiliki badan yang kekar membuat rika terpesona oleh ketampanan

Mbak mbak hallooo, sapa pria itu sambil melambaikan tangan di depan wajah rika

Oh yaa maaf, kata rika dengan suara gugup.

Kamu penghuni kos baru ya, tanya rika

Aku, pria itu tersenyum aku ini.....

Dia anak ibu, tiba-tiba ibu kos muncul

Dodi ini rika, rika ini dodi, ibu kos memperkenalkan mereka

Dodi ini anak ibu satu-satunya, dia jarak pulang sibuk melaksanakan tugas negara,

Dodi iniii, tanya rika

Dia Anggota kopassus rik, Dia sekarang lagi ambil cuti 1 bulan

Ohwww, seru rika

Tadi mau ambil ini, tanya dodi pada rika sambil menyodorkan botol air mineral

Iya, rika mengambil botol minum dari tangan dodi, kemudian dia bergegas pergi menuju kamar.

Keesokan harinya pagi-pagi rika yang sudah siap berangkat kerja, menghirup aroma masakan

Hay rika, yuk sarapan, ajak dodi

Dodi selain tampan dan kekar dia juga pandai masak

Yuk duduk sini, sapa dodi pada rika

Rezeki jangan di tolak kata rika tersenyum sambil duduk di kursi meja makan

Dodi menyodorkan sepiring nasi goreng buatan nya,

Kamu yang masak, tanya rika

Iya ni, yuk di makan

Baru saja dia ingin makan tiba-tiba ada suara yang datang mengganggu

Mas dodi, sapa wanita itu kegenitan

Nama wanita itu tiwik, dia sedikit genit dengan gayanya yang centil membuat orang gemas

Tiwik tidak segan-segan menarik piring yang berada di depan rika, membuat rika ilpi

Uhhhh harum sekali masakan mas dodi, pasti enak ni, sembari memakan nasi goreng yang tadi untuk rika, dodi hanya mengangkat bahu.

Rika semangkin ilpi melihat tingkah tiwik,

Rika beranjak dari duduknya dengan wajah kesal dia berangkat kerja.

Bab ll.

Keesokan harinya, rika membuka jendela kamar

Uh masih gerimis, ujar rika

Rika melihat Dodi sedang berlatih silat dibawah rintikan hujan, Dodi yang memakai kaos tipis berwarna putih membuat rika makin kagum akan bentuk tubuh dodi yang kekar, dia membayangkan tubuh kekar itu memeluk dan mencium nya. Kedua tangan rika meremas payudara nya sendiri dia merasakan kalau dodi lah yang melakukan nya. di bawah sana dodi melihat rika yang sedang asik dengan hayalan nya, dia tersenyum dan menggelengkan kepala.

Di malam hari rika gelisah tidak bisa tidur dia membolak balikan tubuhnya namun tetap saja matanya tidak mau pejam. Dia berjalan keluar kamar manun tiba-tiba langkah kakinya terhenti, dilihat nya tiwik sedang mengoda dodi di ruangan tamu.

Mas dodi temani aku malam ini, kata tiwik dengan suara lirih

Dodi menarik tangan nya,

Maaf aku tidak bisa menemani mu, dodi berusaha melepaskan tangan tiwik yang memeluk nya.

Tiwik tidak menyerah begitu saja dia merapatkan badannya dan meraba-raba tubuh dodi dengan jari-jarinya tanpa malu dia mencium dodi.

Sebagai laki-laki normal tidak mungkinlah dodi menolak, nafsu nya seketika memuncak di saat dia melihat buah dada tiwik yang montok.

Tiwik yang hanya mamakai gaun tidur tipis membuat dodi yang semula menolak akhirnya luluh. Dodi membalas ciuman tiwik mereka bercumbu di sopa ruang tamu.

Rika yang melihat adegan itu memeluk tubuh nya, dia meraba raba bagian sensitif dan memejamkan kedua matanya seolah-olah dia lah yang di cumbu dodi bukan tiwik

Ohwwww teriakan kenikmatan terdengar dari mulut Tiwik di saat dodi memasukan senjata pamungkas nya.

Rika tersadar dia terbawa arus melihat adegan dodi dan tiwik, dia kembali kekamar dengan keringat dingin dan membaringkan tubuhnya di kasur.

Keesokan harinya, di kantor rika melamun dia terbayang adengan tiwik dan dodik tadi malam,

Kenapa harus dia(tiwik), gumam rika dalam hati. Disaat dia menyukai seseorang selalu saja di tikung, kamu(dodi) memang tampan, memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan masa depan yang cerah banyak wanita yang tergila-gila pada mu, aku menyukai mu tapi aku malu mengungkapkan nya ah sudah lah aku tidak perlu memikirkan mu, rika memandang komputer dengan tatapan kosong dan ngeprin beberapa laporan. Kemudian dia mengantar kan berkas itu kedalam ruangan dan meletakkan

Kemudian dia kembali duduk di kursi meja kerjanya

Rika heyyyy, suara nina mengejutkan nya

Rika menoleh kearah nina

Dari tadi ku perhatikan kamu melamun dan bicara sendiri, Jangan bilang tadi malam kamu mimpiiii,

Aku tidak mimpi, hanya saja aku... Ah sudahlah, rika tidak meneruskan ucapannya

Jadi kamu ngak mau cerita ni.

Rika menarik Nafas nya

Aku suka seseorang

Oh ya, siapa orang nya apakah orang itu adalah di kantor sini

Rika menggeleng kan kepala

Dia tidak bekerja disini, dia anak ibu kos

Nina melongo, aku jadi penasaran setampan apa sih orang yang bisa membuat sahabat ku yang sekian lama menjomblo akhirnya, rika menutup mulut nina dengan tangan nya

Rikaaaaa terdengar suara teriakan dari ruangan, rika angkat dari duduk nya kemudian dia memasuki ruangan

Ada yang bisa saya bantu buk,

Apa-apaan kamu, laporan apa yang kamu kasi sama saya

Itukan laporan yang ibu minta tadi pagi

Buk ririn melemparkan berkas di depan rika

Coba kamu baca apa itu yang saya minta

Rika meraih kertas yang tadi dia prin, astaga, rika kagen ternyata yang dia prin bukan laporan yang dia buat melainkan kisah tentang dodi, rika tersenyum malu

Maaf buk, saya akan prin ulang laporan yang ibu mintakan

Buk ririn hanya diam dan menggeleng kan kepala

Rika bangun dari tempat duduk nya dan keluar ruangan

Ada apa, tanya nina yang melihat muka rika memerah

Rika hanya diam dia kembali duduk dan pokus kelayar Komputer

Nina yang penasaran meraih kertas yang rika pegang

astaga. Nina pun tertawa geli

Rika melotot memberi isyarat agar nina diam, malu ketahuan sama rekan kerja lainnya

Jangan banyak menghayal, bisik nina pelan

Aku jadi penasaran nih seperti apa sih tampang dodi, orang yang bisa meluluhkan hati sobat ku yang sekian lama menjomblo.

Rika yang sedang berlajan munuju parkiran di ikuti oleh nina

Kamu mau kemana, tanya rika pada nina

Aku mau main ke kosan kamu, aku penasaran sama yang namanya dodi, kata nina

Baik lah tapi kamu jangan macam-macam dan jangan banyak bicara

Okey...., kata nina sembari mengakat tangan

Kemudian mereka masuk kedalam mobil.

Sesampainya dirumah rika dan nina langsung masuk kedalam kamar,

Kamu tunggu disini aku ambilkan minum, kata rika

Okey,

Rika berjalan menuju dapur sambil lihat-lihat keberadaan dodi, namun dia tidak melihat dodi

Entah kemana dia hari ini, gumam rika sembari membuka kulkas dan mengambil botol minum mineral, dia kembali kekamar dan memberikan minuman pada nina

Aku tidak melihat nya hari ini

Oh y sayang sekali padahal aku ingin melihat nya

Kamu pulang naik taksi ya aku lagi capek ni

Okey, aku pamitan pulang ni

Y....

Rika menghantarkan nina sesampai di depan pintu

Gila, kata nina

Rika menoleh kearah yang di tuju nina, di lihatnya dodi sedang membuka pagar

Dodi tersenyum kearah mereka

Hayyy sapa dodi

Boleh aku lewat, tanya dodi pada rika dan nina yang sedang berdiri di pintu, menghalangi nya untuk masuk

O y bo bo boleh, jawab nina gugup

Nina memberi jalan pada dodi. Sementara rika hanya tertunduk malu, ntah kenapa setiap kali dia melihat dodi dada nya berdebar-debar

Ini cowok sempurna banget, kata nina pada rika

Kamu harus berjuang untuk mendapatkan nya jangan sia-siakan bila ada kesempatan

Apa mungkin orang seperti dodi mau dengan ku,

Jangan pernah menyerah rik. Nina memberi dukungan pada Rika.

Keesokan harinya rika bangun pagi,

ini hari Minggu, gumam nya

Rika meraih ponselnya dan menelpon

Hallo, kedengaran suara dari dalam ponsel

Nin aku tunggu kamu di rumah ya

Okey, balas nina

Rika membuka tirai jendela, sambil berpikir bagaimana cara dia bisa mendekati dodi,

Pokoknya hari ini aku harus mengungkapkan isi hati ku pada dodi, nina benar aku harus berjuang mendapatkan nya sebelum dia dimiliki orang lain, tapiiii bagaimana dengan tiwik, gumam rika dalam hati, apakah mereka itu ????????? Ah sudahlah pokoknya aku tidak boleh menyerah.

Rika membuka lemari dan mengambil pakaian olah raga siap-siap lari pagi. Sambil berjalan menuruni tangga, dia terdiam saat melihat dodi yang sedang memakai sepatu.

Dodi, panggil rika

Dodi menoleh kearah rika

Aku suka kamu, rika mengutarakan isi hatinya

Aku juga, jawab dodi

Dodi meraih tangan rika dan memeluknya sembari mencium bibir rika dengan lembut

Hallooooo kedengaran suara dodi mengagetkan rika,

Astaga, gumam rika dalam hati ternyata ini hanya hayalan nya

Dodi yang sembari tadi melambaikan tangan dan menatap heran pada rika

Wajah rika memerah dia tersenyum malu

Dari tadi ku lihat kamu melamun, ada apa tanya dodi

Ngak ada apa-apa Jawab rika

Kamu mau lari pagi, tanya dodi

Iy nih, jawab rika

Mau barengan, ajak dodi

Aku lagi tunggu nina, jawab rika

Owhh, ya sudah aku duluan, kata dodi sembari menepuk bahu rika

Dalam hati rika menyesal menolak ajakan dodi, ini kesempatan dia bisa dekat dengan dodi,

Owhh kenapa aku begitu bodoh, gumamnya dalam hati.

Dodi berlari pagi menyusuri jalan, miliki badan tinggi, kekar dan wajah yang tampan membuat banyak kaum hawa terpesona dengan ketampanan nya, bahkan ada yang tersandung di saat dodi melintasi para kaum hawa yang sedang lari pagi. Dodi hanya berlari tanpa perduli dengan orang-orang disekitar nya sesekali ia berhenti dan melemaskan badan nya, ia mengoyangkan tangan kekiri dan kekanan kemudian mengayun kan kaki kiri dan kanan setelah itu ia meneruskan tuk berlari, tak sengaja ia menambrak seorang wanita di depan nya.

Upsss maaf, kata dodi sambil mengulurkan tangannya bermaksud menarik wanita yang terjatuh tadi, Wanita itu memengang tangan dodi seraya berdiri, mereka beradu pandang.

Oh.... My good tampan sekali, gumam wanitu itu dalam hati

Kamu ngak apa-apa, tanya dodi

Wanita itu pura-pura merintih kesakitan

Aduhhh kaki ku, kata wanita itu

Dodi merangkul wanita itu benjalan dan mencari tempat duduk, kemudian mereka duduk di sebuah kursi,

Mana yang sakit mbak, tanya dodi

Ini yang sebelah kiri, kata wanita itu sambil menunjuk kan kaki kirinya

Bentar nya ku lihat dulu, kata dodi sambil memeriksa kaki si wanita

Emmm seperti nya baik-baik saja namun kenapa wanita ini bilang sakit, gumam dodi dalam hati sembari angkat dan duduk di samping si wanita

Kenal kan nama ku Ririn, wanita itu memperkenalkan dirinya

Nama ku dodi, Sembari menjabat tangan ririn.

Ririn yang dari tadi terpesona dengan ketampanan dodi tidak menyia-nyiakan kesempatan tuk ngobrol dengan dodi.

Bab lll.

Keesokan harinya di kantor, buk ririn dengan senang berjalan menuju ruangan nya sambil senyum-senyum sama karyawan yang ia lewati

Ada apa ni bos kita, bisik salah satu karyawan

Iya ni tidak biasa nya dia seperti ini biasanya marah-marah, mereka saling berbisik keheranan,

Sesampainya di depan meja rika, dia berhenti

Rika, saya tunggu kamu di dalam, kata ririn

Baik buk, jawab rika

Nina memandang rika, ada apa, tanya nina dengan suara pelan

Engak tahu nih, jawab rika sambil mengangkat bahu, kemudian bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruangan.

Permisi buk, ada yang bisa saya bantu tanya rika

Duduk lah, jawab ririn

Rika duduk di depan meja ririn,

Ada yang mau saya tanyakan sama kamu rik, ini masalah pribadi, kamu tinggal di kosan ibunya dodi ya, tanya ririn

Iya, jawab rika sembari mengkerut kan alis

Kamu tahu banyak tentang dodi, tanya ririn

Rika menjadi ilpi, ngapain si janda genit ini tanya-tanya dodi guman nya dalam hati

Apa dia sudah punya pacar, ririn kembalii menanyakan nya pada rika

Saya tidak tau masalah pribadi dia, sejauh ini yang saya lihat dia tidak pernah membawa wanita pulang kerumah, jawab rika dengan nada jengkel

Owhhhh, ririn merasa senang mendengar ucapan rika

Ya sudah kamu boleh kembali bekerja, kata ririn

Rika bangkit dari tempat duduknya dan keluar ruangan.

Nina yang dari tadi penasaran segera menghampiri rika,

Rik ada apa?....., Tanya nina

Kamu salah buat laporan lagi, tanya Nina

Bukan, kata rika

Trussss, tanya nina semakin penasaran

Sembari duduk di kursi kerja rika membisikkan nina,

dia menanyakan dodi, kata rika

Apaaaa, kata nina dengan teriakan

Rika menutup mulut nina, memberi isyarat agar diam

Rekan kerja lain yang dari tadi merasa aneh dengan sikap mereka hanya mengelengkan kepala

Kamu harus segera mengungkapkan isi Hati mu pada dodi, jangan sampai keduluan sama janda genit itu, kata nina

Aku malu nin, aku merasa minder harus bersaing sama tiwik dan buk ririn, kata rika

Kamu tidak boleh menyerah begitu saja rik, kamu tidak kalah cantik sama mereka bahkan kalau di bandingkan cantikkan kamu dari mereka, kata nina memberi semangat pada sahabat.

Rika menghela kan nafas panjang, dan tersenyum

Baiklah demi kamu yang mendukung ku, akan ku perjuangan untuk mendapatkan cinta ku. Dan semoga tidak bertepuk sebelah tangan, kata rika dengan semangat

Gitu dong, itu baru namanya sahabat ku yang manis, seru nina

Ririn seorang janda mempunyai satu orang anak berusia 5th, sejak perceraian 3th lalu dia tidak mempunyai niat untuk hidup berumah tangga lagi, banyak pria yang hadir di hidupnya Hanya sementara kemudian pergi dia tidak mempunyai niat berhubungan serius, berhubungan hanya untuk menghilangkan rasa kesepian, ntah kenapa di saat dia mengenal dodi dia ingin memiliki pria itu seutuhnya. Berbagai usaha yang dia lakukan untuk mencuri perhatian dodi, mulai dari berbelanja pakaian yang mahal, jam tangan mahal, dan juga sepatu yang mahal dia belikan untuk dodi, namun semua itu ditolak oleh dodi itu yang membuat dia semakin penasaran sama dodi tidak sama seperti pria-pria yang selama ini dekat dengannya hanya untuk memanfaatkan kecantikan dan uang nya saja.

Tiwik juga tidak mau kalah saing berbagai cara dia lakukan untuk mendapatkan dodi apalagi dia sudah pernah merasakan berhubungan intim dengan pria itu, dia rela memutuskan pacarnya hanya untuk mengejar cinta dodi.

Rika seorang gadis yang sederhana dia belum pernah merasakan cinta, banyak pria mendekati nya sedikit pun dia tidak tertarik sama pria-pria itu, namun sejak dia melihat dodi dada nya selalu berdebar,-debar, namun dia malu untuk mengungkapkan isi hatinya sama dodi.dukungan dari nina sahabat nya membuat dia maju mundur untuk mendekati dodi.

Yang manakah di antara ketiga nya yang bisa mencuri hati dodi.

dimalam hari Rika yang sendirian didalam kamar memikirkan apa yang dikatakan Nina sahabat nya, aku baru merasakan jatuh cinta, kata Rika dalam hati bagaimana jika Dodi tidak membalas cintaku apa yang harus aku lakukan, ohwww sudah lah gumam Rika dia terlelap tidur.

Dodi, Rika membukakan pintu kamar, Dodi tersenyum dia menghampiri Rika dan meraih tubuh Rika dan memeluknya, kemudian mengecup bibir Rika, seketika nafas Rika naik turun tangan Dodi dengan liar nya meremas gunung kembar milik Rika sambil berjalan menuju ranjang dengan perlahan Dodi membaringkan tubuh Rika dan menindih nya, lidah Dodi bemain liar di atas puting gunung kembar, Rika merintis kenikmatan.

owhhh gumam Rika dengan nafas yang tidak beraturan, dia meremas bahu dan kepala Dodi, Dodi semakin liar, lidah nya turun kebawah paha dan menjilati apam legit milik rika, Rika merintih kenikmatan, Dodi membuka lebar kaki Rika dan menekuk nya, perlahan dia memasukkan pustaka milik nya kedalam goa lembab, dan mengayunkan nya berkali-kali, Terdengar teriakan kecil yang keluar dari mulut Rika.

suara ponsel berbunyi berkali-kali membangunkan Rika, Rika tersadar dari mimpi indah nya, ya ternyata ini hanya mimpi gumam nya, apa mungkin karena dia terlalu memikirkan Dodi sehingga terbawa mimpi, Rika meraih ponselnya,

hallo nin, sapa nya

Rik besok datang lebih awal ya jangan sampai terlambat, kata suara dari dalam ponsel

ok, jawab Rika, sambil matikan ponsel

Rika meremas rambut nya dan memikirkan mimpinya.

Dodi yang sedang berbaring di kursi taman memandangi bintang-bintang di langit, terbayang satu-satu wanita yang mendekati nya, mulai dari Tiwik, Ririn, dan paling buat dia tertawa tingkah Rika yang gugup dan bertingkah aneh didepannya.

Rika yang pagi itu siap-siap berangkat kerja, kemudian keluar kamar dan menuruni tangga tidak sengaja berpapasan sama dodi kedua nya beradu pandang cukup lama, dada rika berdetak begitu kencang, saat memandang dodi teringat mimpinya tadi malam dia tertunduk malu,

Sebaliknya dodi hanya tersenyum, emmm,...cantik juga ini cewek, gumam dodi dalam hati

Kamuuu, dengan nada bersamaan

Ya sudah kamu ngomong duluan, kata dodi

Kamu aja duluan, kata rika

Bisakah aku masuk, kata dodi

Owhhh, rika yang baru menyadari keberadaan di depan pintu menghalangi jalan masuk kedalam rumah. Kirain tadi mau ngomong hal lain, Kenapa sih kamu terlalu cuek di depan ku, ap aku tidak seperti tiwik dan Ririn, kata rika dalam hati dengan nada kesal, kemudian dia beranjak pergi.

Dodi yang saat itu di dapur membuat sarapan pagi, tiba-tiba dikagetkan sebuah tangan yang memeluk nya dari belakang, dia membalikkan badan.

Kamu, kata dodi yang kaget melihat tiwik

Mas aku ingin berduaan dengan mu hari ini, kata tiwik tangannya meraba dada dodi yang kekar.

Gila kamu, kata dodi sembari menepis tangan tiwik

Ya aku memang gila, aku tergila-gila pada mu, tiwik semakin nekat melakukan aksinya

Sudahlah kamu jangan berharap banyak dari ku, aku tidak bisa memberikan kamu harapan, kata dodi

Mas, aku cinta sama kamu, bahkan aku rela mutisin indra hanya miliki kamu, kata Tiwik

Dodi menghela nafas panjang dan mengelengkan kepala, tiwik semakin nekat melakukan aksi liar nya.

Apakah dengan cara murahan seperti ini untuk kamu mendapatkan laki-laki, merayu untuk mendapatkan kepuasan, kata dodi dengan nada kesal

Tiwik melepaskan pelukannya, kenapa kamu ngomong seperti itu, tanya tiwik

Bisakah kamu menghargai ku walau sedikit, aku janji setelah aku menjadi milikmu aku akan merubah, kata Tiwik

Dodi senyum menyeringai, aku tidak mencintaimu bisik dodi di telinga tiwik, seraya mendorong badan tiwik dan berlalu pergi meninggalkan tiwik sendirian di dapur selera makan nya jadi hilang.

Bagaimanapun kamu harus jadi milikku, kata tiwik dalam hati dan mengegamkan tangan nya.

Dodi mengendarai motor mencari tempat untuk sarapan pagi, dia memakirkan motor nya di depan gerobak.

Bubur satu mangkok mang, kata dodi seraya duduk di kursi

Penjual bubur itu mengantarkan bubur di tempat duduk dodi

Ini mas silahkan di makan, kata penjual bubur

Dodi pun mamakan bubur, setelah selesai makan dia berjalan menuju gerobak dan membayar, namun tiba-tiba bunyi brukkk...dodi menoleh kearah suara tadi, milihat motor nya di senggol mobil, mimpi apa aku hari ini tadi mau masak tuk sarapan pagi di ganggu tiwik sekarang sarapan di sini motor di langgar, dodi menepuk keningnya

Seorang wanita cantik turun dari mobil maaf mas, kata wanita itu

Dodi yang tadi nya mau marah hanya bisa terdiam melihat wanita cantik di depan nya

Vina, seru dodi

Dodi, kata wanita itu

Mereka saling pandang,

Apa kabar mu vin, tanya dodi

Ya seperti yang kau lihat, kata vina

Dodi tidak menyangka bisa bertemu vina lagi, vina cinta pertama dodi dan sampai saat ini pun dodi belum memiliki penganti vina.

Vin... Aku boleh minta no mu, kata dodi

Vina mengambil ponselnya di dalam mobil, kemudian mereka bertukar no.

Aku buru-buru mau kerumah sakit maaf ya tidak bisa di sini, kata vina

Baik vin, jawab dodi

Vina masuk kedalam mobil, kemudian melaju

Bab IV.

Dodi pergi kesebuah taman dimana yang dulunya sering dia kunjungi besama Vina, Teringat akan kenangan nya bersama vina, namun sekarang semua itu hanyalah kenangan, kenangan indah yang tak terlupakan bagi dodi.

Derai langkah kaki menghampiri dodi, langkah kaki wanita yang dia cintai

Sudah lama nunggu di, tanya vina

Sekitar satu jam, jawab dodi

Maaf, kata vina dia tidak meneruskan kata-katanya

Apa kamu masih menyimpan kenangan kita di hatimu, tanya dodi

Entahlah, jawab vina

Kamu pergi begitu lama, tanpa kabar aku tidak tau harus mencari mu dimana, kata vina

Maaf aku tidak sempat memberitahu mu vin, aku mendaftar di militer dan menjalani pendidikan di sana, selama pendidikan kami tidak di izinkan berkomunikasi dengan dunia luar, kecuali pada ortu, dodi coba menjelaskan

Kamu sendiri, tanya dodi

Aku meneruskan kuliah di kedokteran, dan sekarang aku di tugaskan di salah satu Rumah sakit umum di kota ini, jawab vina

Seketika mereka beradu pandang,

Ada yang ingin ku tanya pada mu di, kata vina

Apa itu, tanya dodi

Apakah kamu masih mencintaiku, tanya vina

Sampai saat ini aku masih mencintaimu vin, aku tidak menginginkan wanita lain selain kamu, hanya kamu yang ada di hatiku, jawab dodi

Aku mohon saat ini tolong lupakan aku, kata vina

Tapi kenapa, tanya dodi

Dodi di kagetkan dengan kedatangan seorang pria.

Indra, seru dodi dengan nada kaget

Jangan bilang kalian ini, tiba-tiba suara dodi terhenti

Kami sudah bertunangan, dan seminggu lagi akan menikah, kata Indra

Apa benar begitu vin, tanya dodi

Vina hanya mengangguk,

Dodi menelan rasa kekecewaan di hatinya, rasa kekecewaan pada sahabat dan orang yang dia cintai.

Maafkan aku, kata vina

Aku yang salah, seharusnya sebelum pergi aku memberitahu mu, kata dodi

Selamat ya, dodi menepuk bahu indra, kemudian pergi meninggalkan indra dan vina

Dodiiii, sapa vina

Dodi menoleh kebelakang, dia melihat air mata vina jatuh membasahi pipinya.

Di tengah malam yang dingin dodi duduk di kursi taman memandangi bintang-bintang,

Mengapa harus dia yang menjadi pilihan mu vin, gumam dodi dalam hati.

Rika memberanikan diri, menghampiri dodi.

Hay, sapa rika

Ya, jawab dodi sambil menoleh kebelakang

Boleh aku duduk, tanya Rika

Silahkan, kata dodi

Apa yang kamu rasakan duduk sendiri disini, aku sering lihat kamu sendirian di sini, apa ada yang kamu pikirkan, tanya rika

Dodi menarik napas dan senyum, senyuman nya itu yang membuat dada rika berdebar-debar.

Jadi selama ini kamu diam-diam memperhatikan ku, tanya dodi

Muka rika seketika memerah,

Kalau iya kenapa, kata rika

Apa kamu pernah merasakan sakit hati dan kecewa ketika orang yang kamu cintai tidak memilih mu, tanya dodi

Kenapa kamu tanyakan hal itu ni pada ku, jawab rika

Dodi menoleh kearah rika,

Kenapa?... Tidak boleh aku bertanya, kata dodi

Apa kamu pernah mencintai seseorang, kemudian orang yang kamu cintai memilih orang lain, tanya dodi

Entahlah, kata rika

Selama ini aku belum pernah dekat dengan pria mana pun, aku belum pernah merasakan mencintai itu seperti apa?...., Jawab rika

Dodi mengkerutkan kening nya,

Kamu belum pernah berpacaran, tanya dodi

Rika mengelengkan kepala,

Belum, jawab rika dengan nada malu

Dodi tertawa kecil, mendengar kata-kata rika, mustahil baginya wanita seusia rika belum pernah berpacaran

Kalau menyukai seseorang, tanya dodi

Aku menyukai seseorang tapi orang itu tidak menyukai ku, jawab rika

Oh ya,... Siapa orang nya, tanya dodi

Kamu, jawab Rika

Apaaaa aku, seru dodi dengan nada kaget

Dodi tertawa kecil, seketika mereka meradu pandang.

Detak jantung rika tidak beraturan ketika dodi memandang kearah nya

Sejak kapan kamu menyukai ku, tanya dodi

Sejak pertama kali aku melihat mu di, aku tidak bisa membohongi perasaanku padamu, aku suka kamu aku ingin mengenali lebih jauh, maaf Kalau aku harus jujur dengan perasaan, kata rika

Kamu tau apa yang ku rasakan saat ini, kata dodi

Rika mengelengkan kepala

Aku merasakan sakit hati dan kecewa rik, orang yang ku cintai sebentar lagi akan menjadi milik orang lain, kata dodi sembari menatap rika

Aku bisa menerima mu, asalkan kamu bisa membuatku melupakan nya, kata dodi

Di...suara rika tertahan

Mereka saling pandang, tanpa di sadari keduanya berciuman.

Keesokan harinya disaat jam kerja, Rika yang duduk di depan komputer sesekali meraba bibir nya sambil tersenyum-senyum sendiri dan tertawa kecil, teringat kejadian tadi malam disaat dodi mencium bibir mungil milik nya, ya bagi rika ciuman tadi malam adalah ciuman pertama nya, sementara nina yang duduk berseberangan dengan rika mengelengkan kepala melihat tingkah aneh rika, mata nina terbelalak lebar saat melihat rika membelai rambut nya sendiri dan meraba bibirnya sambil tersenyum sendiri. Dan yang membuat nina tertawa geli saat dia melihat rika memonyong kan bibir nya kedepan,

Astagaaaa, kata nina dalam hati sambil tertawa kecil, penasaran dengan tingkah rika, Nina bangun dari tempat duduk dan berjalan menuju kearah rika, Rika tidak menyadari kehadiran nina berdiri di sampingnya, nina menempelkan tangannya kemulut Rika, rika seketika sadar dan kaget.

Ihhh kamu nin bikin kaget aja, kata rika

Ngapain sih senyum-senyum sendiri, tanya nina

Emmm kasi tahu gak ya, kata rika

Kamu mimpi nganu lagi, tanya nina dengan nada pelan

Enggak ah, kata Rika

Trussss, senyum-senyum sendiri ngapain, tanya nina

Mau tau apa mau tau buaget, kata rika

Aku tadi malam jadian sama dodi, kata rika

Watchhhhhhh, suara nina yang besar membuat seisi ruangan menoleh kearah mereka, Ririn datang menghampiri mereka dan memarahi keduanya.

Mau kerja atau buat keributan disini, kata ririn

Maaf buk, kata nina dan rika bersamaan

Nina kembali ketempat duduknya sambil berbisik pelan di telinga rika.

Hati-hati saingan mu janda genit, bisik nina pada rika

Ririn menoleh kearah mereka dengan mata melotot, keduanya terdiam sambil tersenyum geli.