webnovel

Part 34. Ijab Qobul

Unyu si anjing Samoyed dan teman-temannya sangat bisa diandalkan mengisi barisan pengamanan Baris Pendhem. Mereka terlatih dengan gerakan dan isyarat suara tertentu untuk memberikan tanda pada laskar Baris Pendhem.

Andi sempat menyapa Si Maja. Mirip leopard tapi lebih kecil.

Kegemaran Andi pada kucing mempertemukannya dengan macan akar yatim piatu yang tengah terluka di hutan konservasi. Dengan ramuan herbal yang terdekat semacam urang-aring dan kunyit menutup kaki yang terluka. Mungkin karena bertarung dengan ular atau hewan apa gitu. Lalu meminumkan air kelapa.

Lumayan drama saat menolong si Maja yang kucing liar. Tangan Andi sempat terluka akibat cakarannya.

Dasar Andi yang tidak bisa membiarkan hewan terlebih lagi kucing Jawa itu hewan langka yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam UU No. 5 tahun 1990.

Secara hukum kucing kuwuk yang nama latinnya Prionailurus bengalensis tersebut tidak bisa diadopsi tapi Andi bersedia menjadi donatur tetap agar keberlangsungan hidup dari habitat aslinya tidak terancam.

BBKSDA setempat menyambut baik dan mempercayakan hutan konservasi terpilih menjadi hunian si Maja dan kawan-kawannya. Hutan konservasi mendapatkan ijin resmi untuk mengelola. Ahli satwa termasuk dokter hewan berpengalaman ikut mengawal keberadaan satwa-satwa liar di hutan konservasi.

Kawasan tertentu sudah dibuka untuk umum dengan pembatasan-pembatasan yang harus diberlakukan. Agar keamanan dan tujuan kelestarian marga satwanya tercapai.

Satuan Baris Pendhem ikut menyesuaikan dengan para pengawal satwa-satwa tersebut. Bekerjasama untuk melatih sekawanan satwa untuk berburu secara mandiri dan bertahan hidup seperti di habitat aslinya. Termasuk menyelamatkan diri saat terancam. Jadi secara alamiah instingnya telah mengenali para pengawal Baris Pendhem maupun jajaran BBKSDA.

Mereka para satwa akan bersikap waspada begitu ada orang asing yang masuk kawasan hutan konservasi.

Mereka akan ribut dan sahut-menyahut seolah memberitahu ada bahaya yang datang.

Insting hewan itu kuat dan cermat. Tidak akan mempan oleh sogokan. Tipu muslihat tidak akan memperdayai seluruh indera istimewa yang menjadi ciri khas setiap satwa. Bila satu cedera karena bau menyengat misalnya anjing dengan penciumannya yang tajam maka hewan lain seperti elang tidak akan terpengaruh penglihatannya.

Sediaan pakan secara alami telah tercukupi. Pernah ada yang mencoba mencemari sungai gagal karena kewaspadaan satwa-satwa penghuninya. Para pengawal senantiasa harus jeli mengamati setiap situasi dengan tanda-tanda yang satwa berikan.

Hal yang dimanfaatkan kali ini untuk ikut mengawal kelancaran acara penting pernikahan seorang Sultan Muda Kerajaan bisnis Memetri.

Dodo membiarkan Andi berjibaku dengan dirinya sendiri.

Andi meminta 'ruang' untuk sendiri.

Entah!

Mungkin Andi perlu ketenangan untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pengantin. Sebenarnya kan bukan dari sekarang akan mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin. Tapi hari inilah Andi menyempurnakan tanggung jawabnya untuk mengambil peran menjadi pemimpin rumah tangga.

Semua yang di sekelilingnya ikut merasakan ketegangan Sultan Muda itu. Sedari Shubuh Andi terlihat lebih pendiam dari biasanya. Pengawal sampai menduga-duga apa ada yang kurang berkenan baginya. Sepertinya tidak!

Dodo meyakinkan hal tersebut pada semua rekan-rekannya yang mengadu.

Andi secara frontal akan mengemukakannya langsung. Tidak nggrundel ibarat penggambaran blangkon.

Akhirnya semua sepakat memberikan waktu pada Andi untuk kontemplasi.

Si Maja rupanya ingin menemani Andi dengan diam dielus dan diajak bicara. Macan akar yang makin tangkas di usianya yang menginjak remaja itu sampai tidur dengan dengkuran teratur di kaki sang Sultan Muda.

Kantuk yang hampir menyergap Dodo seketika tersentak dengan gerakan si Unyu. Biasanya unyu akan caper pada Andi bila sedang memanjakan si Maja. Di waktu ini tidak!

Dodo waspada dan mencoba membaca isyarat dari gerakan unyu menegakkan telinganya yang intens memperhatikan dimana Andi duduk bersila memejamkan mata dan mengatur pernafasan. Seperti gerakan semedi. Mirip yoga.

Tidak ada suara  maupun gerakan mencurigakan tiba-tiba mata si Maja terbuka sempurna meskipun masih meringkuk di kaki Andi. Matanya menelisik ke kanan-kiri. Telinganya bergerak-gerak.

Rupanya gerakan si Unyu dan Maja diperhatikan pula oleh pengawal lainnya. Dodo memberikan isyarat dengan gerakan matanya. Mereka tetap di posisi masing-masing tanpa bergerak. Bahkan bernafas pun mereka atur agar tidak terhembus. Mereka memang dilatih untuk gerakan tanpa suara. Berlari pun harus tanpa suara apalagi gerakan lembut. Tapi diantara dahan dan ranting kering yang terserak jelas bukan gerakan yang mudah bila tanpa bersuara.

Unyu serentak merunduk dan si Maja mengubah posisi dari meringkuk ke posisi mendekam dengan waspada.

Tiba-tiba unyu menyergap ke suatu sudut. Menyalak dan menggeram. Dodo dan dua pengawal mengikuti kemana unyu menyergap.

Tepat dimana Andi bersila maka Maja mengangkat dua kaki depannya dan menangkap sesuatu dengan moncongnya. Lalu mengunyahnya. Andi perlahan jugar dari semedinya.

"Apa yang kau makan, Maja?"

Andi merebut sesuatu yang dikunyah Maja. Pengawal yang juga dokter hewan ikut memeriksa apa yang dikunyah si Maja.

" Tidak mengapa Maja memakannya! Biarkan dia tidak mengapa! Tapi tidak bila Ants Bull itu menggigit Anda..!"

Andi hanya menghela nafas dengan penuh syukur. Arfan yang dokter muda mengingatkannya bahaya yang hampir mencelakakannya.

Si Maja diberi minum  campuran madu dan susu kambing  bersama unyu dan satwa yang lain sebagai apresiasi sekaligus penawar racun.

Keterangan yang dikorek dari pelaku yang berhasil ditangkap. Dia eksekutor atas inisiatif sendiri. Ketika didesak siapa yang mengirimkannya si pelaku lebih memilih bunuh diri dengan meminum racun. Niatnya digagalkan oleh Dodo.

Lantas memerintahkan jajaran yang lain menelisik keadaan. Eksekutor ternyata berani datang ke lokasi tanpa asisten.

Berarti tidak ada yang akan mencelakakan eksekutor.

Tapi begitu dibawa ke hadapan Andi. Pelaku telah tersungkur. Dokter yang menyamar sebagai petani tulen menyatakan pelaku yang tertangkap itu telah meninggal. Pelaku menggores sendiri ujung jarinya dengan ujung tulup yang telah diolesi  racun. Tulup yang digunakan untuk memperdayai Andi tadi.

"Saya sudah mengingatkan Kakangmas untuk bersiap kapan pun, bukan!"

Sebenarnya Dodo menunggu titah apa yang akan disampaikan padanya. Tetapi Andi malah memperingatinya.

Dodo menghembuskan nafasnya untuk meredam gusar yang dirasakannya dengan kata-kata Andi.

Dodo sudah bertekad akan menjadi pengawal pribadi bagi adik kesayangannya tersebut.. selamanya!

Dia mau menggantikan resiko yang diterima Andi saat menjadi Sultan bukan menerima limpahan tanggung jawab sebagai pengganti pewaris tahta kerajaan bisnis yang digadang-gadang Andi selama ini. Dodo sama sekali tidak ingin bersinggungan dengan posisi tersebut yang memang begitu riskan. Dodo sudah menetapkan bahwa Andi yang paling tepat menempati posisi sebagai pemimpin.

Itu saja!

Duta cucuk lampah datang untuk menjemput Andi ke tempat prosesi ijab qobul.

Dodo tidak punya kesempatan membela diri dari penunjukan atas dirinya sendiri. Keselamatan Andi jauh lebih penting. Dodo lebih konsentrasi pada kelancaran acara Andi kali ini. Termasuk skenario Dodo menggantikan posisi Andi bila dalam situasi tertentu.

Sebenarnya Dodo lebih gelisah dibanding Andi. Dodo mempertimbangkan kembali wanita yang bisa mendampinginya bila ada di posisi yang ditunjuk untuk dirinya tersebut. Andi secara tidak langsung telah mengisyaratkan seseorang yang direstuinya untuk bersanding dengan Kakangmasnya tersebut. Pilihan Andi tidak bisa diabaikan begitu saja karena Dodo sendiri berpikir ke arah sana. Tinggal memperjelas arahnya.

Andi memang panutan bagi Dodo. Mangkanya tidak ingin melewatkan babak demi babak yang dilakoni Andi.

Sultan Muda telah menempati posisi sebagai mempelai pria. Penghulu dan jajarannya beserta para saksi meneliti kembali berkas-berkas kelengkapan yang digunakan sebagai bukti catatan adanya pernikahan di KUA.

Rencana pernikahan di aula KUA dibatalkan mengingat apa yang baru saja terjadi pada Andi.

Syukurlah pihak KUA bersedia dengan rencana berikutnya. Prosesi ijab qobul diselenggarakan di rumah keluarga papa Olivia yang nantinya memang diperuntukkan bagi Olivia.

Andi juga sudah meminta ijin pada Dodo untuk menepi disana nantinya. Dodo hanya menunggu kapan waktunya. Dodo telah dipersiapkan untuk hal tersebut meski sempat menolaknya.

Dodo  tetap mencoba bernegosiasi dengan keputusan Sultan Muda yang sebenarnya bisa diubah itu.

Pemeriksaan telah selesai. Mempelai wanita tidak dihadirkan dalam prosesi akad nikah. Kesediaan pengantin wanita telah tertoreh pada lembar buku nikah dengan sepengetahuan wali nikahnya, para saksi, dan pihak KUA terkait.

Terlihat wajah Andi kembali tegang. Beberapa pihak melontarkan guyon maton. Yang disambut Andi dengan senyuman tanpa balasan sepatah katapun.

Andi tidak bergeming juga ketika ada yang nyeletuk kalau istrinya bisa ditukar kalau tidak dilihatnya.

Tentu saja Andi sudah yakin ibundanya telah membersamai gadisnya. Terbukti acara ini telah dimulai dan dirinya hadir.

Begitu tangan Andi berjabatan tangan dengan papanya Olivia untuk pengucapan ikrar tautan alisnya telah memudar.

Dengan mantab menjawab sumpah dari papanya Olivia :

"Saya terima nikahnya Am'rta Olivia Laksana Binti Rudi Prawirya Laksana dengan mahar tersebut dibayar tunai!"

dalam satu tarikan nafas.

Sejenak hening kemudian sahut-menyahut terutama para saksi dan dari pihak KUA menjawab :

"S A H !"

Terlihat kelegaan di wajah Andi dan langsung mencium tangan papa mertuanya. Dan menjabat tangan yang lainnya seraya atur panuwun.

*****