webnovel

Nona Ketiga Keluarga Huo yang Rendahan

Penerjemah: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Benar…" Mu Qing tertawa. "Aku sudah memutuskannya. Jiu'an, apa kau mau memelihara kucing itu?"

Xing Jiu'an menjentikkan jarinya dan menjawab, "Aku ingin melihatnya bersamamu dulu."

"Dua hari ini aku tidak ada urusan. Kapan saja kamu ingin pergi, katakan saja padaku."

"Baiklah."

***

Begitu Lu Zhichen tiba di kantor, dia menerima telepon dari seorang pria tua.

"Kakek?"

"Lu Zhichen, tunanganmu sewaktu kecil memutuskanmu." Di ujung telepon sebelah sana, suara pria tua itu terdengar begitu tertekan. "Lihatlah, gadis kecil yang baik itu hilang hanya dalam sekejap mata."

Lu Zhichen masuk ke kantornya dan berkata dengan suara tegas dan keras, "Kakek! Mana pernah aku punya calon istri!"

"Aku tidak akan membicarakannya denganmu dulu. Aku akan membicarakannya lagi dengan pihak keluarga. Siapa tahu kamu masih punya kesempatan." Tanpa menunggu tanggapan dari Lu Zhichen, pria tua itu langsung memutuskan sambungan telepon. Dia sama sekali tak memberi waktu kepada cucunya untuk bereaksi.

Setelah menutup telepon, Lu Zhichen tidak memedulikannya lagi. Dia mengerucutkan bibirnya dan mulai bekerja.

"Direktur, ini adalah proyek yang akan dilakukan Keluarga Huo. Pertanyaan kami, apa kita akan bekerja sama?" Seorang asisten khusus mengetuk pintu dan masuk, lalu mengajukan pertanyaan ini dengan suara rendah.

Lu Zhichen melihat dokumen yang ada di depannya. Kemudian dia teringat sesuatu dan tatapan matanya berubah dingin. Dia bertanya, "Apa anak ketiga Keluarga Huo masih di ibu kota?"

Asisten khusus itu mengerti mengapa Lu Zhichen bertanya seperti ini. Orang yang dimaksud anak ketiga Keluarga Huo adalah Putri Ketiga Keluarga Huo. Keduanya sempat berteman sebentar, tapi hubungan mereka biasa saja. Meskipun begitu, mereka berdua pernah beberapa kali bekerja sama. Putri Ketiga Keluarga Huo sangat menyukai Lu Zhichen. Dia sudah lama selalu mengganggu Lu Zhichen hingga membuatnya sangat kesal terhadapnya. 

Jelas bahwa Keluarga Huo merupakan keluarga yang begitu besar. Siapa pun juga saat ini akan mengatakan bahwa Keluarga Huo mendidik anak-anak mereka dengan begitu baik. Anak pertama Keluarga Huo adalah seorang sosok yang termasuk sangat berpengaruh di kota. Dia telah mengambil alih bagian dari bisnis Keluarga Huo. Meskipun anak kedua Keluarga Huo dikenal sebagai seorang bintang besar internasional, tapi dia secara pribadi telah berinvestasi di banyak perusahaan dan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Dengan hasil investasinya tersebut, dia tidak akan kehilangan uang.

Anak ketiga Keluarga Huo sejak kecil tumbuh seperti kedua kakaknya. Dia banyak belajar dari kedua kakaknya. Bagi orang luar, dia merupakan seorang gadis yang sombong. Namun dia lembut dan bermartabat, cantik dan anggun, serta mahir dalam segala macam jenis seni seperti piano, catur, kaligrafi, dan melukis. Dia belajar desain di universitas terbaik di Tiongkok, yaitu Universitas A. Kabarnya, dia merupakan seorang gadis yang sangat cantik.

Asisten khusus tersebut sudah bersama Lu Zhichen cukup lama, dia sudah melihat betapa arogannya gadis itu. Namun, asisten itu masih juga terkejut dengan sikap Nona Ketiga Keluarga Huo yang manipulatif itu. Sudah jelas bahwa identitas Nona Ketiga Keluarga Huo itu sangat luar biasa dan dominan, jadi mana mungkin dia bersikeras menikah dengan pria yang tidak dicintainya.

Beberapa waktu lalu, gadis ini sering datang mengantarkan makanan. Bagi orang luar, sikap sang nona ini terkesan sangat rendah hati, namun karakternya arogan dan rendahan seperti kedua kakaknya. Jangankan pernah bertemu dengan asistennya, dia bahkan tidak pernah bertemu dengan orang-orang yang ada di lingkaran sosial Lu Zhichen. Status mereka yang secara alami sudah superior sudah cukup memberi mereka gengsi, hak istimewa, sekaligus kepercayaan diri. Jika ada yang tidak menyukainya, lebih baik tidak mengganggunya. Keinginan yang terlalu menggebu-gebu juga akan membuat orang merasa jijik, sama seperti Lu Zhichen.

"Nona Ketiga Keluarga Huo saat ini masih di ibu kota," jawab asisten tersebut.

Hal tersebut berarti gadis itu tidak pergi. Tatapan mata Lu Zhichen pun menjadi dingin. Dia berkata, "Kalau begitu, hentikan saja kerja sama ini. Jangan buru-buru dan jangan khawatir."

Kerja sama ini cukup penting. Jika tidak, Keluarga Huo pasti tidak akan menyuruh seseorang menemui Lu Zhichen. Namun, apakah Lu Zhichen setuju atau tidak, itu adalah masalah lain.

"Baiklah…" Asisten khusus Lu Zhichen itu akhirnya mengumpulkan dokumen dan pergi. Sedangkan Lu Zhichen kembali ke meja kerjanya untuk mengurus pekerjaannya.