"Ini," kata Andres sambil menaruh handphonenya di telinga gadisnya setelah menelepon ayahnya.
"Halo, papa. Ini Zizi," kata gadisnya sambil tersenyum padanya.
"Iya, Zizi baik-baik saja."
Gadisnya tertawa. Andres menciumi pipinya yang bebas.
"Sudah. Ini sama Zizi. Andres sedang mencium, Andres sedang mencium kucing peliharaannya."
Andres berhenti mencium pipinya untuk menahan tawa.
"Iya. Ah, kata siapa? Dia tidak bersin-bersin. Mungkin sudah sembuh."
Gadisnya ini tidak tahu kalau ayahnya tahu Andres alergi bulu hewan.
"Iya. Zizi tidak akan merepotkannya."
Gadisnya tersenyum padanya. Tidak merepotkan apa kalau sampai sekarang masih malas berjalan?
"Iya, pa. Tidak tahu. Zizi boleh mengobrol sama mama?"
Andres mencium pipinya lagi.
"MA! ZIZI KANGEEEN!"
JODER! Andres terlonjak kaget.
"Iya! Iya. Iya, ma. Zizi tidak akan merepotkan Andres."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com