"Va--"
Lova menggelengkan kepalanya pelan untuk menghentikan ucapan Manggala. "Aku juga udah pernah bilang sebelumnya, kan? Jangan paksa aku untuk merubah penilaian aku ke Kakak." Lova langsung berbalik badan dan menarik tirai pembatas antar brankar lebih dulu sebelum menghampiri Axel.
Manggala hanya bisa menatap Lova dengan nanar yang disertai dengan tepukan pelan Ako di bahunya sebelah kanan, temannya itu sedang mencoba menyalurkan kekuatan padanya. Manggala berpaling menatap kosong pada langi-langit UKS, lalu memejamkan kedua matanya.
-firstlove-
Lova berdiri di depan Axel dan meletakkan kotak P3K di samping paha laki-laki itu sebelah kanan. "Coba sini, Lova lihat dulu lukanya separah apa." kata Lova dengan suara pelan sambil mengulurkan kedua tangannya menangkup pipi Axel.
Lova memperhatikan setiap inci wajah laki-laki itu. Parah. Lebih parah dari kondisi Axel ketika dia bertemu dengan laki-laki itu di dekat halte waktu itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com