"Kau boleh mengambil yg mana saja" kata Zora saat masuk ke dalam gudang Maldive.
"Hah? Yang benar saja. Aku boleh mengambil yang mana saja?" tanya Riey tak percaya.
Begitu banyak perlengkapan di gudang tersebut. Pedang, tombak, perisai, panah, tongkat sihir, zirah, dan lain lain.
"Haha... Ya tentu saja, kau boleh mengambil satu set perlengkapan" jawab Zora sambil menggaruk bagian belakang kepalanya.
Riey menyusuri setiap sudut gudang. Dan mengambil sebuah zirah kulit berwarna hitam dan sarung tangan berwarna hitam. Kini saatnya dia mengambil senjata
Riey kembali menyusuri setiap sudut gudang tersebut. Dia sudah memutuskan untuk mengambil senjata pedang. Namun, dia masih belum memutuskan untuk mengambil pedang yang mana. Karena banyaknya pedang, Riey pun bingung.
Setelah lama berkeliling, tiba tiba mata Riey tertuju pada sebuah pedang hitam pekat yang terlihat lusuh. Entah kenapa dia seperti pernah melihatnya di suatu tempat. Riey berusaha mengingat, namun dia tak bisa mengingatnya.
Saat Riey mengalihkan pandangannya ke pedang lain. Riey mendengar suara.
-Pilih aku. Aku akan membuatmu menjadi yang terkuat.
Riey yang kaget langsung melihat ke arah Zora. Namun, kelihatannya Zora tidak mendengar apa apa.
Riey kembali melihat pedang lusuh tadi. Dan itu terjadi lagi.
-Pilih aku. Kau tidak akan menyesal.
Pedang itu. Pedang itu lah yang berbicara pada Riey. Tak salah lagi, dia yang berbicara. Riey kelihatan kebingungan.
Zora mengira Riey bingung memilih pedang yang mana. Zora pun berkata "Kau boleh mengambil dua"
Riey dengan ragu mengambil pedang lusuh itu. Dan sebuah pedang berwarna perak di sebelah pedang lusuh.
Riey mendekati Zora dan berkata "Nah, aku sudah mengambil perlengkapan"
"Okee, coba cek status perlengkapanmu" jawab Zora
"Cek?" Riey terlihat kebingungan.
"Ah iyaa kau lupa ingatan haha... Coba katakan 'Item Check' pada salah satu perlengkapanmu" perintah Zora.
Riey mengikuti perintah Zora. Dia mengambil zirah kulitnya dan berkata.
"Item Check"
Tabel visual seperti tadi pun muncul di depan zirah itu.
Black Armor
Deff: 100
Hp + 1000
Atk Speed + 100
Crit Rate +15%
"Cukup bagus" komentar Zora.
"Ah... Aku lupa. Aku ada sebuah pekerjaan sebentar. Aku akan segera kembali. Kau beristirahatlah" kata Zora sambil pergi meninggalkan Riey.
Tak lama kemudian seorang prajurit kerajaan mendatangi Riey lalu mengantar Riey ke kamar tamu. Zora lah yang menyuruh Prajurit tersebut.
Setelah mengantar Riey ke kamar tamu, prajurit tersebut kembali pergi.
Di kamar, Riey kembali melihat status perlengkapannya.
Black Gloves
Atk: 50
Atk Speed + 75
Crit Rate + 5%
Irones Sword
Atk: 100
Atk Speed + 250
Crit Rate + 20%
Saat Riey ingin melihat status pedang yang lusuh. Pedang itu kembali berbicara.
-Kau tidak akan menyesal
"Ehh? Jadi kau yang tadi berbicara? Kenapa bisa" tanya Riey
-Dulu, aku adalah manusia. Aku dikutuk menjadi pedang karena mencoba membunuh dewa.
"Membunuh dewa? Dasar gila"
Feed
Atk: 500
Atk Speed + 250
Crit Damage + 250
Lahap Equip Untuk Meningkatkan Statistik
"Lahap? Apa maksudnya. Lagian kenapa namamu Feed? Itu seperti special ku" kata Riey.
-Specialmu adalah Feed? Jangan bercanda. Tidak mungkin Special itu muncul kembali.
"Memangnya kenapa dengan specialku. Lagian apa gunanya special" tanya Riey dengan polosnya.
-Special adalah kemampuan khusus mu. Misalnya special Zora, yaitu Stealth. Stealth adalah kemampuan menghilang. Jadi, Zora memiliki banyak skill skill yang bisa membuatnya menghilang. Skill skill itu sendiri terbuka seiring naiknya statusmu. Nah, Feed adalah Special yang unik. Special Feed memungkinkan statusmu bertamah saat membunuh. 10% dari status sesuatu yang kau bunuh akan ditambahkan ke statusmu.
"Haaa? Aku kira yang kaya gituan cuma ada di novel novel"
-Mengenai lahap. Kau bisa membuatku melahap sebuah perlengkapan. 10% dari status perlengkapan itu akan ditambahkan ke statusku. Karena itulah aku dinamakan Feed. Sekedar informasi, saat aku masih menjadi manusia, special ku adalah Feed.
"Wah, pantas kau tahu banyak tentang ini" kata Riey.
Saat sedang asik berbicara. Zora mengetuk pintu kamar yang dipakai Riey.
"Hei Riey, kau berbicara dengan siapa?" tanya Zora sambil mengetuk pintu.
Riey membuka pintu lalu berkata "Bicara gimana? Aku ga bicara sama siapa siapa. Salah denger kali"
"Hmm mungkin. Jadi begini, sepertinya aku tidak bisa berburu bersamamu. Aku akan pergi ke kerajaan Moonlight untuk membicarakan sesuatu dengan raja. Seharusnya ayahku yang datang. Tapi, akhir akhir ini kesehatan beliau terganggu" jelas Zora pada Riey.
Riey membulatkan mulutnya dan berkata "Owhh, aku mengerti keadaanmu. Tak apa, aku bisa berburu sendiri"
"Ahh aku menyesal. Tapi sebagai gantinya kau boleh tinggal disini. Kau tidak tau asalmu kan? Aku akan menyuruh pelayan mengantarkan makanan 3 kali sehari sampai aku kembali" kata Zora.
Riey merasa merepotkan Zora "Ahh tidak perlu melakukan hal yang merepotkan"
Zora dengan santai menjawab "Tidak kok, ini tidak merepotkan sama sekali. Jadi, tinggalah disini ya. Aku pergi dulu" Zora pun berlari meninggalkan Riey.
Tak lama kemudian, seorang pelayan datang membawa makanan ke kamar Riey.
"Weh, makan enak"
Hari sudah siang, tentu saja Riey lapar. Dia bahkan belum memakan apapun sejak bangun
Riey menghabiskan makanan yang diantar pelayan tersebut dalam 5 menit. Padahal, makanan yang diantar tidaklah sedikit.
Riey memakai perlengkapannya. Dia ingin segera mencoba kekuatan barunya. Saat ingin keluar kamar, Feed berkata
-Alangkah baiknya kau pergi ke perpustakaaan. Bacalah buku Eye of God. Membaca buku itu bisa membuatmu mendapatkan skill Indetify. Skill itu berguna untuk melihat status orang lain.
"Hmm... Benarkah? Tapi dimana perpustakaan berada?"
-Disebelah kanan gudang Maldive
"Ehh? Bagaimana kau bisa tau?"
-Aku sering mendengarkan orang orang disekitar. Jadi aku lumayan tau beberapa hal. Lagian perpustakaan itu sudah berada di situ sejak 100 tahun lalu. Saat aku dikutuk.
"Haa? 100 tahun? Lama bener"
Riey segera pergi ketempat yang ditunjuk Feed.
Di perpustakaan Riey langsung diperbolehkan masuk, karena pada zirah yang dugunakan Riey terdapat lambang prajurit Maldive.
Riey langsung mencari buku yang dikatakan Feed. Eye of God. Buku itu berisi 100 halaman. Untuk orang seperti Riey, membaca 100 halaman adalah hal yang mudah.
Riey mulai membaca Eye of God.
Hanya 10 menit waktu yang dibutuhkan Riey untuk membacanya. Setelah Riey membaca buku itu. Muncuk jendela notifikasi.
Skill Identify didapatkan
-Oi oi oi apa apaan. Kau sudah selesai membaca? Aku saja butuh waktu lebih dari 30 menit dulu
"Ahh biasa. Lagian bukunya ga setebal novel tukang bubur naik haji (becanda)"
Setelah mendapatkan skil Identify, yang diinginkan Riey hanya mencoba kekuatannya. Riey ingin menambah statistik miliknya.
Riry langsung berlari keluar dari ibukota kerajaan.