Setelah pembicaraannya dengan Cecil tadi, Eric tak bisa lagi melanjutkan tidurnya. Kata-kata gadis itu tadi sukses mengusik Eric. Seharusnya ia tidak peduli. Kalaupun gadis itu nanti mati di tangan Yuta, toh Eric tidak akan melihat itu. Eric hanya merasakan sakit di dadanya ketika melihat Cecil terluka di depannya. Jadi, jika itu tidak terjadi di depannya, seharusnya Eric tak peduli. Seharusnya … begitu.
Namun, entah kenapa memikirkan kemungkinan itu, Eric merasa begitu terusik. Hatinya menjadi tak tenang. Eric menunduk menatap Cecil yang sudah lelap di pelukannya.
Apa yang gadis ini lakukan pada Eric? Sebenarnya … sedalam apa Eric sudah jatuh cinta pada gadis ini?
Suara ketukan pelan di pintu kamar itu membuat Eric menoleh ke pintu. Ia berhati-hati melepaskan pelukan pada tubuh Cecil, lalu turun dari tempat tidur dan pergi ke pintu kamar itu.
"Tuan, Ricki dan Jun dari geng Troy ada di sini," ucap salah satu orangnya yang menyampaikan kabar itu begitu Eric keluar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com