Suryatama masih di ruang kerjanya larut malam itu ketika terdengar ketukan di pintu dan suara Mike dari luar,
"Tuan, ada tamu …"
Belum selesai kalimat Mike, pintu ruangan Suryatama terbuka dan sosok yang sudah ditunggunya muncul. Suryatama memperhatikan Troy dari atas ke bawah, memastikan cucunya itu tidak terluka. Syukurlah, sepertinya dia baik-baik saja.
"Di mana Carol?" tuntut Troy tanpa basa-basi. Dia selalu seperti itu.
"Apa kau sudah makan?" tanya Suryatama kalem.
"Katakan padaku, di mana Carol?!" bentak Troy.
"Tuan, apa yang Tuan bicarakan?" protes Mike di belakang Troy. "Saat ini, kami juga berusaha mencari Nyonya Carol, tapi …"
"Kau tak akan pernah bisa menemukannya," Troy menyela Mike. Troy menoleh pada Mike. "Pikirkan baik-baik, kenapa orang yang menyuruhmu pergi bisa tahu sebanyak itu tentang Ricki dan informasi yang dia punya. Satu-satunya yang diuntungkan dengan hilangnya Carol adalah kakekku." Troy kembali menatap Suryatama. "Benar, kan?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com