Eric mengernyit melihat lengan Cecil yang terluka. Namun, ketika melihat gadis itu berhasil membuat Yuta mundur, Eric merasakan kebanggaan untuk gadis itu. Ya, itu Cecil yang Eric kenal. Cecil yang keras kepala dan tidak mudah menyerah. Cecil yang setengah mati merepotkan Eric di awal kedatangannya di rumah Eric.
Eric pikir, jika dia bisa melihat Cecil, itu akan mengurangi kerinduannya pada gadis itu. Namun, Eric salah. Melihat Cecil seperti ini … justru membuat Eric semakin merindukan gadis itu.
"Apa yang kau tonton sedari tadi?" tanya Jun yang keluar ke ruang tamu, tempat Eric berada.
Eric berdehem. "Ricki belum pulang?" Ia mengalihkan pembicaraan.
"Belum," jawab Jun. "Dia menghubungiku jika akan pulang larut karena akan mampir ke rumah Suryatama dulu. Mungkin Troy ingin berbicara dengannya."
Eric mengerutkan kening. Entah kenapa, ia merasa … ada yang aneh dengan Ricki. Sungguh, apa yang dia lakukan di belakang Eric?
***
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com