webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

397. Maunya Sama Kamu

Jika Pradita bertanya pada Gina, ia akan menjawab bahwa ia senang sekali dan merasa betah untuk bekerja di sana. Gina terus menerus berterima kasih pada Pradita karena telah membantunya untuk mendapatkan pekerjaan di apotek itu. Sebaliknya, Pradita yang justru sangat bersyukur karena ada Gina yang hadir untuk menggantikannya.

Akhirnya, ketika pukul delapan tiba, apotek pun mulai sepi. Pradita sedang membereskan kotak obat dan memasukkan obat antibiotik ke raknya. Obat itu berasal dari pabrik Natafarma.

"Eh, Dit," ucap Mbak Inah. "Kamu tau gak, kalau si Natafarma itu bikin rumah sakit baru. Namanya Rumah Sakit Natafarma."

"Iya, tau, Mbak. Hmmm, sebenernya keluar dari sini, aku mau kerja di sana," aku Pradita.

"Oh. Jadi kamu mau pindah ke sana?"

Pradita mengangguk. Ia melirik ke arah ruang racik di mana Suprapto sedang tidak ada di sana. Syukurlah, Suprapto tidak perlu tahu ia pindah ke mana.

"Semoga kamu nanti betah di tempat kerja yang baru ya."