webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

378. Musim Salju Di Taiwan

Dinginnya musim salju di Taiwan nyaris membekukan tulang Bara. Ia sudah lupa rasanya tinggal di negara dengan empat musim. Jika bisa, ia ingin sekali pulang ke Bandung, ke kasurnya yang lama. Namun, ia hanya bisa meringkuk di ranjang barunya yang dingin bagaikan di kulkas.

Sepanjang hari, Bara terus mengenakan baju musim dingin dan jaket tebal untuk menghangatkan tubuhnya. Selama ini, Bara cuti kuliah. Ia sedang tidak memikirkan tentang kuliah dulu karena ia masih berusaha untuk adaptasi di tempat yang baru.

Sangat berbeda dengan Via dan April yang begitu bersemangat pindah ke Taiwan. Mereka segera membuat pertemanan dengan komunitas siswa siswi Indonesia yang bersekolah di Taiwan. Mereka jauh lebih pandai berbicara dalam bahasa Mandarin daripada Bara.

Seandainya dulu Bara lebih rajin lagi untuk les bahasa Mandarin, mungkin sekarang ini ia tidak perlu kesulitan untuk berkomunikasi. Ibu tirinya, Mama Sofia, amat fasih berbicara bahasa Mandarin. Sama halnya dengan ayahnya Bara.