webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

331. Di Sebuah Rumah

"Ah, Bara padahal mah banyak debu juga gak apa-apa. Kan belum ada yang nempatin," kata Pradita. Apa yang Bara lakukan ini sama sekali tidak perlu. Pradita bahkan sudah terbiasa tinggal di rumah yang kecil, sempit, dan berdebu.

"Ya sih, tapi kamu gak tau keadaan rumah ini sebelumnya kayak gimana. Rumah ini tuh aduh kotor banget. Makanya aku minta Iman buat bersihin juga. Syukurlah, sekarang jadinya lebih enak liatnya. Kita ke atas yuk!"

Bara menarik tangannya menuju ke tangga yang berwarna hitam dengan ukiran berbentuk bunga-bunga yang dicat emas. Di bagian atasnya terdapat tiga kamar tidur yang sangat luas, satu kamar mandi di luar, dan satu lagi di dalam.

"Rumahnya agak kecil ya," ujar Bara.

"Hah?!" Pradita terkejut mendengar komentar Bara.

"Iya lah. Cuman segini doang."

"Menurut aku sih udah gede banget loh. Rumah aku tuh cuman seperempatnya aja," ujar Pradita sambil mengangkat alisnya.