webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

285. Terbang Ke Yogyakarta

Bara pun melaju, meninggalkan rumah Via. Saat Bara tiba di rumah, ia agak terkejut melihat ayahnya yang sudah pulang ke rumah.

"Eh, Papa tumben udah pulang duluan," kata Bara.

Ayahnya menghampiri Bara yang baru saja menaruh sepatunya di rak sepatu. "Abis dari mana aja kamu?"

"Aku abis … tadi aku abis nganterin Via pulang ke rumah."

Alis ayahnya bertaut sambil menatap Bara dengan tatapan tajam. "Ngapain kamu pergi malem-malem sama Via? Mamanya nyariin dia, tau gak?"

Bara mengangguk. "Iya, Bara tau. Tadi Bara udah teleponan sama Tante Sofia. Aku udah jelasin semuanya kok."

"Coba, Papa pengen tau, sebenernya ada apa sih kamu sama Via?"

Bara memutar bola matanya. "Aku tu gak ada apa-apa sama Via, Pa. Kebeneran tadi siang, dia dateng ke sini pas pulang sekolah. Udah gitu, aku kan ada kelas jam dua. Dia malah pengen ikut. Padahal aku udah suruh dia maen aja di sini atau kalau dia mau pulang juga terserah, tapi dia gak mau. Udah gitu dia ikut sama aku ke kampus."