webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

271. SMS Apa Jangan?

Alisha mengambil kotak tisu dan menyerahkannya pada Pradita. Segera saja, Pradita mencabutnya tiga helai dan mengusap pipi dan hidungnya yang basah.

"Bener ya, Dit. Mama boleh telepon ya."

"Iya, Ma."

"Makasih ya, Dita. Mama bersyukur karena Mama punya kamu dalam hidup Mama. Bagaimanapun juga kamu dan Pralinka adalah harta mama yang paling berharga di dunia ini."

Pradita mengangguk. "Makasih, Ma."

"Gak, Dit. Mama yang terima kasih sama kamu."

Pradita mengusap air matanya dengan tisu. Ia sungguh tak menyangka jika ia dan ibunya akan berhasil untuk rujuk kembali. Ternyata tidak sesulit itu berbaikan dengan orang tua yang telah melahirkannya itu.

Meski rasa sakit hati itu masih ada, tapi Pradita akan berusaha untuk menyembuhkannya. Ya, bagaimanapun juga ibunya tetap adalah ibunya. Mungkin ada mantan istri, mantan suami, tapi tidak akan ada yang namanya mantan ibu.

"Ya udah, Ma. Dita tutup dulu teleponnya ya. Eh iya, Ma, berarti bukan Mama yang bayarin kamar hotel Dita ya?"