webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

218. Takut Kehilangan

Pradita merasa gelisah alias geli-geli basah duduk di sana. Ia menyugar rambutnya beberapa kali sambil merapikan matanya untuk melihat Bara saja dan bukan melihat ke arah sang pasangan yang tidak tahu diri itu.

"Kamu gelisah banget sih, Yank?" tanya Bara.

"Pindah aja yuk duduknya. Aku entar jadi ga tenang hidupnya. Kalau nonton di TV kan tinggal aku liat ke arah laen, tutupin bantal, atau kalau perlu matiin aja TV-nya. Kelar kan. Tapi kalau di sini terus, mata aku jadi panas."

Pradita menyeka keringatnya yang mengucur di pelipisnya. Heran, padahal ruangan ini cukup adem karena ada AC-nya. Bara terkekeh melihat sikap Pradita.

"Ya udah, yuk pindah duduknya ke deket kasir aja deh. Siapa tau kalau di kasir, gak ada yang berani kissing kayak gitu," ujar Bara agak kencang.

Bara pasti sengaja berkata seperti itu agar terdengar oleh mereka. Pradita jadi tidak berani menoleh lagi ke arah si bule itu lagi.