webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

216. Menunggu Bara

Danu mendesah dengan wajah yang penuh kekecewaan. Sahabatnya itu benar-benar tidak peduli pada Pradita, tapi ia lebih mementingkan perasaannya yang sepertinya terluka.

"Gua tuh tadi udah berusaha baek-baekkin dia seminim mungkin. Ya gua juga gak langsung tiba-tiba nembak dia buat balikan. Kan gua juga gak enak lah ngomong kayak gitu ke dia. Jadi, tadi gua bersikap baek, tapi muka gua datar gitu."

"Boong banget. Datar dari Hong Kong? Muka lu tuh keliatan khawatir banget, Cuk!"

"Ih beneran, Coy. Gua mah gak kayak gitu. Waktu gua nganter dia ke depan juga, gua gak ngomong apa-apa. Buktinya kan gua balik lagi ke sini."

"Halah!" ucap Pradita meremehkan. "Gua mah tau lu sebenernya dalam hati pengen nunjukkin perhatian ke dia kan. Lu sendiri gak sadar ngelakuinnya. Sekarang ya, nih biar gua kasih tau; rencana lu itu GAGAL!"

Danu tersentak mendengar seruan Pradita. "Lu gitu amat sama gua, Coy."