webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

201. Tiket Pesawat Ke Semarang

"Hah?!" ujar Bara terkejut.

"Biar Om siapin tiket pesawat sama hotel buat kamu di sana. Oh, apa kamu mau menginap di rumah nenek kamu? Ya udah, hotelnya gak usah ya."

Bara tergagu seketika mendengar pamannya berkata seperti itu. "Om serius?"

"Loh, kan tadi kamu sendiri yang bilang pengen ketemu sama nenek dan mama kamu. Iya kan?"

Bara mengangguk. "Nanti Om kasih alamat nenek kamu. Biar kamu cari sendiri ya."

Ada satu hal yang membuat hati Bara terasa mengganjal. Selama ini Bara ingin menanyakan hal itu pada pamannya, tapi ia tidak berani. Mumpung pamannya sedang terbuka pikirannya, Bara langsung saja berkata.

"Om, sebenernya Om ini masih keluarga aku atau bukan sih?" tanya Bara yang memberanikan diri untuk menatap mata pamannya itu.

Senyum miring yang mengejek membuat Bara jadi tidak percaya diri. "Gak salah kamu nanya kayak gitu?"

"Ma-maksud aku, Om itu sebenernya keluarga dari mama atau dari papa? Om Rinaldi itu adik atau kakaknya mama aku bukan?"