webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

184. Games Bisik-Bisik

Saat di dalam aula, Bara dan Pradita duduk bersebelahan. Ia merasa nyaman duduk di dalam aula yang terasa sedikit lebih hangat dari semalam karena sinar matahari pagi tepat memasuki jendela aula.

Pradita melihat ada beberapa anak kelas sebelas A yang akan bertugas untuk menyanyi hari ini. Melihat hampir beberapa anak diberi tugas untuk bernyanyi oleh Pak David membuat Pradita jadi berpikir bahwa ia juga mungkin akan kebagian tugas.

Pradita mencoba mengenyahkan pikiran itu. Bukannya ia takut untuk tampi ke depan, tapi suaranya itu tidak begitu bagus. Ia bisa mempermalukan dirinya sendiri jika sampai maju ke depan dan bernyanyi seperti itu.

Untuk mengisi waktu luang, Pradita mengedarkan pandangannya ke sekitar sambil melihat-lihat kursi yang semakin lama semakin penuh dengan anak-anak. Mereka semua duduk bebas di mana saja sesuka hati, tidak ada batasan kelas sepuluh, sebelas, dua belas.

"Bar, kamu gak barengan sama anak-anak kelas dua belas yang laen?" tanya Pradita iseng.