webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

154. Sesuatu Yang Mengejutkan

Malam itu Pradita mendapati ibunya pulang tengah malam. Ia mendengar ibunya memasak air di dapur untuk mandi. Sejak tadi, ia diam saja di kamarnya dan tidak ingin menghampiri ibunya.

Ia merasa sedih dan miris karena ibunya tega pergi seharian dan tidak menyapa dirinya sama sekali. Padahal ia menangisi ibunya dan juga kondisi yang tengah terjadi di dalam rumahnya. Seandainya saja ibunya tahu jika ia sangat kehilangan ibunya jika ibunya sampai pergi, tapi tentu saja tidak.

Ibunya lebih mementingkan egonya sendiri daripada memikirkan hati dan perasaan Pradita. Dan lagi, saat melihat Pralinka membentak ayahnya sambil menyalahkan ayahnya, Pradita merasa berkali lipat lebih sedih lagi.

Padahal, ayahnya baru saja bertengkar dengan ibunya, ia pun masih harus menghadapi Pralinka yang berubah menjadi galak. Pradita tidak banyak bicara dengan ayahnya mengenai hal itu. Setidaknya, ia bisa menemani ayahnya agar ayahnya itu tidak merasa sendirian.