webnovel

Bab 156

"oi oi ada apa dengan wajah masam mu" tanyaku pada Rukia yg menatap ku dengan pipi mengembung.

"kemana saja kamu selama ini, beberapa hari yg lalu Ichigo muncul di sini untuk menolong ku, dia hampir mati melawan kakak ku" kata Rukia dengan kesal

"tenang saja semua akan baik baik saja, kenapa begitu cemas, aku selalu mengawasi mereka" kataku dengan santai

"lalu kenapa kamu tidak muncul beberapa hari ini, apa kamu tidak tahu besok adalah hari eksekusi ku"

"tentu saja aku tahu, sudah kubilang aku sedang mengawasi mereka dan aku juga tidak bisa keluar lama lama, kamu tahu pelayan ku sangat galak" saat itu aku langsung duduk di sebelah nya dan membawanya duduk di pangkuanku

"OOO penyihir hebat yg agung takut dengan pelayan nya" kata Rukia dengan dengan nada mengejek

"menyedihkan cih" sambung Rukia sambil menunjukan expresi membuang ludah

"kamu hanya belum tahu kekuatannya, dia bisa membunuh dewa kematian kelas kapten dengan mudah, jangan meremehkannya, aku tidak takut dia marah, tapi efek samping pada lingkungan sekitar sangat memberikan, apa kamu tidak tahu kami tinggal di kota yg padat penduduk" jelas ku pada Rukia

"kenapa wanita seperti itu bisa jadi pelayanmu" tanya Rukia dengan wajah penasaran

"karena dia sangat mencintai ku, di matanya hanya ada aku dan dunia nya hanya aku, dia tidak mau status yg lain, dia hanya ingin menjadi pelayan ku" kataku dengan nada nostalgia

"kamu kamu, lalu kenapa kamu masih mengejar ku, apa pelayan mu tidak cukup" kata Rukia dengan kesal

"apa aku tidak boleh mengejar orang yg aku cintai" tanya ku dengan wajah penasaran

"tapi bagaimana dengan pelayan mu"

"apa maksudmu"

"maksudku apa pelayan mu tidak marah kamu mencari wanita lain"

"kenapa dia harus marah, jika dia marah menurutmu aku akan ada di sini, sudah kubilang jangan meremehkannya, dia bisa melihat ku di mana pun aku berada"

"maksud mu dia bisa melihat kita dari jauh, lalu saat kita seperti itu dia dia juga melihatnya" kata Rukia dengan panik

"mm, dia berkata kamu perlu sedikit latihan dengan kelenturan, tubuhmu terlalu kaku, tapi dia memuji rambut di sekitar lubang mu yg terlihat imut" jawab ku dengan santai yg membuat Rukia menatap ku dengan tatapan kosong.

"oi ada apa dengan mu" kataku sambil menyadarkan Rukia.

"tidak apa apa aku hanya sedikit lelah, biar aku istirahat dulu, otak ku benar benar terlalu panas untuk memproses apa yg kamu katakan tadi" kata Rukia dengan lemah dan langsung menyadarkan kepalanya di dadaku

"jika kita melakukannya di bawah selimut tebal apa dia tetap akan melihat kita" bisik Rukia

"tentu saja" kata ku dengan santai

"kenapa aku bisa bertemu pria sial seperti mu, sekarang aku benar benar tidak punya privasi" kata Rukia dengan sedih

"tenang saja, dia tidak akan menyebar kan Vidio mu, percayalah" kataku dengan santai sambil mengelus kepala Rukia

"dia bahkan merekam nya"

"mm"

"Nero, tolong jaga aku sebentar, kepala ku sepertinya berputar putar" kata Rukia dengan lemah dan langsung menutup matanya.

________________________________

di tempat eksekusi, terlihat tim Ichigo yg tertelan oleh riatsu dari kapten gin.

sedang kan Ichigo, abarai dan kapten dengan tubuh seperti hewan terkapar di tanah dengan tubuh yg penuh luka.

di sisi lain aizen yg merupakan dalang di balik semua ini sedang memasukan tangannya di dada Rukia dan mengambil permata aneh yg ada pada tubuh nya.

tapi setelah selesai mengambil permata itu, aizen berniat membunuh Rukia.

dengan wajah sombong nya dia mengangkat kalung merah yg mengikat leher Rukia.

sehingga tubuh Rukia yg lemah terangkat dari tanah.

tapi tiba tiba tangan aizen yg mengangkat tubuh Rukia langsung terputus dan darah nya mulai berhamburan memenuhi setengah pakaian aizen.

dan tiba tiba seorang pria menggunakan set taksido dengan topeng sambil memegang pedang katana muncul dari udara tipis sambil menangkap Rukia yg akan terjatuh.

hal ini langsung membuat kaget semua orang.

"taksido bertopeng" teriak Inoue dengan lantang.

saat itu saya melepas sisa tangan aizen yg masih menempel pada Rukia dan menghilang dari lokasi tersebut lalu muncul kembali di lokasi Inoue.

lalu semua kapten dewa kematian mulai berdatangan satu persatu.

"sampai kapan kamu akan memeluk ku, cepat lepaskan" kata Rukia dengan kesal.

"OOO aku lupa sedang memeluk mu, kamu terlalu ringan" kata ku dengan santai sambil melepas Rukia dari pelukanku yg membuatnya jatuh ke tanah.

"sial apa kamu tidak bisa lebih lembut dengan ku" teriak Rukia sambil berusaha bangkit dari tanah.

"kenapa kamu selalu saja berisik, aku sudah menyelamatkan mu, bukan kah kamu harus berterima kasih pada ku" jawab ku dengan kesal

"kamu pria penipu, kamu bilang semua akan baik baik saja dan aku tidak akan mati, apa kamu tidak lihat aku hampir di bunuh oleh nya" teriak Rukia dengan marah sambil menunjuk nunjuk topeng ku

"dan lihat ini, Ichigo dan abarai hampir mati, apa nya yg baik baik saja" lajut Rukia dengan kesal sambil menunjuk Ichigo dan abarai yg terkapar di tanah.

"ini adalah kehormatan seorang pria untuk terluka, kamu tidak boleh sembarangan merebut kehormatan ini" kata ku dengan bangga

"hanya orang tolol yg percaya kata kata mu" jawab Rukia dengan kesal

"aku tidak tahu ada ryoka yg begitu kuat di antara kalian, aku kira Ichigo adalah yg paling menarik perhatian tapi ternyata ada seseorang yg lebih darinya" kata aizen menyela pertengkaran kami

"oo maaf sudah memotong tangan mu, jika kamu hanya mengambil benda itu dan segera pergi tangan mu mungkin masih utuh, tapi sayangnya kamu memilih membunuh wanita cebol ini" kata ku dengan santai sambil menunjuk kearah Rukia yg sudah menahan amarahnya.

"apa kamu datang dengan ryoka lainnya, kenapa aku tidak tahu tentang keberadaan mu" tanya aizen dengan tenang

"dan kenapa aku harus menunjukan keberadaan ku, aku hanya jalan jalan kemari, akhir akhir ini di dunia manusia banyak hollow yg tidak jelas dan roh roh yg belum dimurnikan, itu sangat mengganggu ku, jadi aku datang ke sini untuk melihat apa saja yg di kerjakan dewa kematian" jawab ku dengan santai

"lalu siapa kamu sebenarnya, tidak pernah ada orang sepertimu di dunia manusia" saat itu aizen mulai menatap ku dengan serius

"kamu hanya tidak tahu, jadi biar aku perkenalkan diri pada kalian semua"

saat itu semua orang langsung menatap ku dengan serius.

saat itu bgm Conan langsung di putar

"seorang pria yg namanya dapat membuat semua wanita tersipu"

"seorang pria yg wajahnya dapat membuat jantung wanita berdetak kencang"

"seorang pria yg tubuhnya dapat membuat wanita memiliki fantasi mesum"

"untuk menghindari semua ini maka terlahirlah pahlawan taksido bertopeng"

"di bawah langit yg cerah,..."

"bakaaaaaa" teriak Rukia sambil menendang ku hingga terjatuh kebelakang dan langsung menginjak nginjak perut ku

"baka baka baka baka" kata Rukia dengan kesal sambil terus menginjak ku.

dengan santai aku menunjuk Rukia dengan jari ku dan tiba tiba gerakannya langsung berhenti seperti membatu.

"kamu berani menggunakan Kido pada ku" kata Rukia dengan susah payah.

"he he he ini sangat efektif untuk membuat wanita cebol sepertimu diam untuk beberapa saat" kata ku dengan santai sambil membersihkan debu pada tubuh ku.

"semua, kenapa kalian menatapku seperti itu, bukan kah musuh kalian ada di sana, ayo ayo cepat beres kan, lalu kita bisa beristirahat" kataku pada semua orang sambil menunjuk aizen dan semua orang pun mulaiengalih kan perhatiannya pada aizen.