webnovel

Family[The Boyz]

Punya kakak 1 2 3 4 bahkan 5 udah biasa udah wajar kalau 12 kakak gimana?

JcJasiska · Selebritas
Peringkat tidak cukup
8 Chs

#4

New POV

Sebenernya aku gak tega ninggalin adik ku Rara yang sedang sakit di UKS bersama Nara dan Sunwoo tapi bagaimana lagi?  Karena aku udah kelas 12 yang bentar lagi akan menghadapi ujian yang membuat ku harus terus belajar utamakan belajar dan jangan sampai ketinggalan pelajaran. Terpaksalah aku meninggalkan Rara.

Aku sekarang menuju ke kelas bersama Hakyeon dan Q untuk masuk dan mengikuti pelajaran. Walaupun kelas kita berbeda beda tapi kan searah.

"Hakyeon Q kalian duluan dulu aku mau ke kamar mandi bentar "

"Oke bang " ucap Hakyeon dan Q bersamaan.

Aku ke kamar mandi bukan untuk buang air kecil atau besar aku kemar mandi sebenarnya itu hanya sebuah alasan agar aku bisa mengabari yang ada di rumah dan pergi ke ruang guru untuk meminta izin untuk Rara untuk memperbolehkan Rara pulang.

Di depan kamar mandi aku berhenti. Aku mengeluarkan ponselku, menghidupkannya, menuju ke menu utama, buka FreeChat, cari kontak kak Sangyeon. Kontak kak Sangyeon udah ketemu. Ku buka kontak nya dan terpampang rincian kontak dia dan juga simbol pesan, video call, call.

"Telpon gak ya, telpon, gak,  telpon, gak "

"Kalau gak telpon, tapi kalau telpon "

Aku bimbang mau telpon beritahu ke kak Sangyeon apa kagak. Kalau telpon ada resiko yang aku terima kalau gak juga ada. Sekarang dipikiranku terbayang bagaimana jadinya jika aku telpon dan kagak telpon kak Sangyeon.

Di bayangku

Telpon

Aku tekan simbol telpon di layar hpku lalu aku mulai telpon dengan kak Sangyeon.

"Hello kak " ucapku membuka pembicaraan.

"Hello juga new, ada apa kau telpon kakak? " ucap kak Sangyeon dari serbang sana.

"Kakak begini aku ingin memberitahukan kau sesuatu "

"Beritahu sesuatu apa? "

"Kak,  Rara... " ucapku menggantungkan kata kata ku.

"Rara kenapa? Apa terjadi sesuatu dengan Rara? Ya! New Rara kenapa? " ucap kak Sangyeon yang panik di sebrang sana.

"Rara... " ucapku menggantungkan kata-kata ku lagi.

"New! Kau kalau bicara yang jelas, Rara kenapa? "

"Rara pingsan waktu upacara dan sekarang dia ada di uks "

"Pingsan! Kenapa Rara bisa pingsan? Kau pasti gak bisa menjaganya dengan baik, kau lalai dalam menjaga Rara, Kakak kan sudah pesan tadi jaga Rara baik baik jangan sampai Rara kenapa kenapa di hari pertamanya "

"Kak–"

"Tapi sekarang apa Rara kenapa kenapa blablabla "

Seperti itulah bayangan yang ada di otakku sekarang jika aku telpon, beritahu ke kak Sangyeon tentang Rara pingsan waktu upacara. Biasanya gitu sih kalau aku telpon kak Sangyeon beritahu ke dia tentang Rara yang buruk buruk dia akan panik, ngamuk ngamuk dan berujung menyeramahiku. Kenapa ada kata-kata blablabla di ucapan kak Sangyeon emang kak Sangyeon ngomong gitu? Ya gak sih, aku males aja nyeritain ceramah kak Sangyeon selanjutnya jadi aku kasih kata blablabla yang berarti masih panjang ceramahnya dia tapi aku gak jabarin. Males.

Masih

Dibayangku

Kalau Telpon kak Sangyeon

Ini bayangan yang aku harapin banget bisa kejadian

Aku tekan tombol simbol telpon di layar hpku lalu aku mulai telpon dengan kak Sangyeon.

"Hello kak " ucapku membuka pembicaraan.

"Hello juga New, ada apa kau telpon kakak?  " ucap kak Sangyeon dari sebrang sana.

"Kak begini aku ingin memberitahukan sesuatu "

"Beritahu sesuatu apa? " tanya kak Sangyeon.

"Kak, Rara... " ucapku menggantungkan kata-kata ku.

"Rara,  Rara kenapa? "

"Rara... " menggantungkan kata-kata ku lagi.

"New! Kau kalau bicara yang jelas, Rara kenapa? "

"Rara pingsan waktu upacara dan sekarang dia di uks "

"Rara pingsan! Kenapa Rara bisa pingsan? Tapi sekarang dia gak apa apa kan dia baik baik aja kan "

"Rara pingsan karena waktu upacara kepala sekolah ku berpidato lama sekali dan terik matahari pagi ini sangat panas dan menyengat mungkin itu penyebab Rara bisa pingsan, Ya sekarang dia gak apa apa kak, dia baik baik aja kak, sekarang dia udah sadar tapi aku suruh dia istirahat dulu di uks karena aku lihat dia masih lemes gak apa apa kan kak aku suruh dia istirahat di uks, gak ikut acara hari pertama sekolah " ucapku.

"Syukurlah kalau Rara sekarang gak apa apa, gak apa apa New kakak malah setuju dengan tindakan mu "

"Kak, aku mau tanya apa perlu aku mengizinkan Rara ke ruang guru untuk pulang lebih awal? "

"Tidak, jika kondisi Rara gak terlalu parah tidak perlu jika kondisinya parah perlu, kondisi Rara gak terlalu parah kan? "

"Ya kalau dari yang aku lihat gak parah parah amat kak cuma lemes dan wajahnya agak pucat "

"O... Ya sudah kau tak perlu mengizinkannya ke ruang guru untuk pulang lebih awal, tapi nanti pulang sekolah antar dia ke Younghoon untuk di periksa "

"Baik kak, Ya sudah ya kak aku tutup telpon aku mau ke kelas dulu, bye "

"Bye "

Ini bayangan yang aku harapin banget bisa kejadian. Tapi sayang seribu sayang bayangan itu tak pernah terjadi. Yang selalu terjadi adalah bayangan pertama. Bayangan kedua kemungkinan terjadi kalau di persentasekan mungkin 1 % dari 100%. Kemungkinannya dikit bayangan ku yang kedua bisa jadi nyata. Seandainya bayangan ku yang kedua inj nyata aku akan masakan makanan spesial untuk semua.

Di bayanganku

Kagak Telpon

Kalau aku gak telpon pasti nanti kak Sangyeon ya akan tahu juga kan.

Di rumah

"Kami pulang "

Aku masuk bersama yang lain. Melepas sepatu sebelum menginjak lantai rumah.

Kak Sangyeon datang dengan wajah yang kurang mengenakan dan tatapan yang super horor "New"

"Ya kak " aku menatap wajah kak Sangyeon yang super horor detik berikutnya aku menurunkan pandangan melihat ke bawah karena tatapan kak Sangyeon sungguh membuat ketakutan.

"Yang lain masuk ke kamar ganti baju kecuali New "

"New, kakak mau bicara sebentar denganmu " ucap kak Sangyeon dengan tatapan yang sangat horror ke aku.

"Ya " menunduk gak berani menatap wajah kak Sangyeon.

"Mati aku " ucapku dalam hati.

"Semoga beruntung " ucap Haknyeon membisikan di dekat telingaku lalu melewatiku yang berdiri mematung di tempat ku sekarang berdiri.

"Aku harap setelah di introgasi nanti kau dalam keadaan baik baik saja " ucap Sunwoo membisikkan di dekat telingaku lalu melewatiku.

"Kau tak akan selamat " ucap Q membisikkan di dekat telingaku lalu melewatiku. 

"Kak persiapan jiwamu jangan sampai kau tak mempersiapkannya kau mau berakhir di RSJ " ucap Hwall membisikkan di dekat telingaku lalu melewatiku.

"Kak kau sudah mempersiapkan kuburanmu? Karena hari ini kau akan beristirahat dengan tenang " ucap si maknae 2 laknat Eric.

"ERIC! "

"NEW! Beraninya kau meninggikan suaramu di depanku " ucap kak Sangyeon dengan nada marah ekperesi seperti orang kesurupan.

"Maaf kak aku gak bermaksud "

"Awas kau nanti Eric tunggu saja nanti kau " ucap ku mengecilkan volume ku menatap sinis ke Eric si maknae laknat.

"Untung kau saudara ku kalau tidak sudah dari dulu kau ku bunuh "

"New ikut kakak ke ruang tamu " ucap kak Sangyeon yang masih menatap ku dengan tatapan horor nya.

"Baik kak " ucapku yang menundukkan kepalaku tak berani menatap wajah kak Sangyeon.

Kak Sangyeon berjalan menuju ruang tamu. Aku mengikutinya dari belakang. Sesampai di ruang tamu, di depan pintu ruang tamu aku langsung di sungguh wajah wajah horor kakak kakak ku, kak Jacob,kak Hyunjae,kak Younghoon,kak Juyeon,kak Kevin dan kak Sangyeon yang sudah siap membuatku ketakutan. Karena wajah menyeramkan kakak kakak ku membuat langkah ku terhenti di depan ruang tamu. Aku serasa tak mau menghadapi mereka aku rasanya ingin ke kantor polisi melaporkan perbuatan yang tidak bertanggung jawab sebagai kakak dengan kasus tak menelpon atau tak memberitahu kakak kakak ku tentang keadaan adiku yang bernama Rara yang pingsan waktu upacara penyambutan murid baru, biar aku di penjara dan tak menghadapi wajah wajah kakak kakak ku yang seperti vampire yang gak makan darah manusia selama berabad abad lebih baik aku menghadapi hakim dan polisi ketimbang menghadapi kakak kakak ku yang sedang marah atau gak ke rumah sakit jiwa bilang kalau aku terdiagnosa depresi berat dan sudah sampai ke gila karena tekanan yang selalu ku terima setiap kali kakak kakak ku marah.

Sumpah wajah kakak kakak ku sekarang lebih seram dari wajah hantu yang selalu aku lihat di film. Jika aku diberi pertanyaan sekarang lebih baik menghadapi kakak kakak ku dengan wajah seperti itu atau menghadapi hantu yang ada di flim atau kalau bisa hantu yang asli pun. Aku akan menjawab begini aku lebih memilih menghadapi hantu asli ketimbang menghadapi kakak kakak ku dengan wajah yang seperti itu. Wajah mereka yang sekarang yang sedang marah lebih menyeramkan ketimbang wajah hantu yang asli.

Kalian mau tau gimana wajah kakak kakak ku saat marah?jika kalian ingin tau akan aku deskripsi satu persatu. Mulai dari kak Jacob, wajah kak Jacob kalau lagi marah itu seperti wajah mak-mak kost yang nagih tagihan ke anak kost. Kak Hyunjae, wajahnya kak Hyunjae kalau lagi marah itu seperti harimau yang kelaparan yang siap menerkam kamu kapan saja dia mau. Kak Younghoon, wajahnya kak Younghoon kalau marah itu seperti psikopat yang memiliki sikap sedingin es, gak punya hati, dengan tatapan tajam saat sedang mengincar targetnya. Menurut wajah kak Younghoon yang paling menyeramkan dari yang lain tapi kalau di peringkat. Peringkat wajah terseram saat marah, wajah kak Younghoon menepati urutan ke 2. Kak Juyeon, la ini wajah terseram saat marah urutan ke 1, wajah kak Juyeon kalau marah itu seperti wajah orang yang penuh emosi yang kemarahannya sudah membara bara seperti api yang menyala-nyala, dengan tatapan tajam kearah orang yang membuat nya marah. Bisa anda bayangkan semua betapa menyeramkan wajahnya. Kak Kevin, wajahnya kalau marah itu seperti malaikat maut yang siap mencabut nyawa ku. Yang terakhir kak Sangyeon, wajahnya kalau marah itu seperti monster yang sedang marah.

"Ya! New kenapa kau diam di depan situ, masuk!" ucap kak Sangyeon yang sudah duduk disofa di dekat kak Younghoon memecahkan lamunanku.

"Baik" ucapku berjalan masuk ke ruang tamu.

"Duduk di situ " ucap kak Sangyeon menyuruh duduk di sofa di posisi tengah.

Aku melangkah kaki ku menuju sofa di posisi tengah yang di apit diantara kak Younghoon dan kak Juyeon. Ku duduk diriku di sofa itu. Setelah diriku duduk semua kakak kakak yang sudah ada di ruang tamu yang sudah siap mengintrogasi diriku. Semua menatap ku dengan wajah marah nya masing-masing wajah yang menyeramkan itu dan dengan tatapan mata yang tajam.

"New" ucap kak Sangyeon membuka pembicaraan.

"Ya kak" ucapku.

"Tadi di sekolah Rara pingsan, apa itu benar New? "

"..." aku tak bisa berkata kata apapun. Didalam diriku sekarang serasa tak punya nyali untuk hanya sekedar membuka mulut. Yang bisa ku lakukan sekarang meratapi nasib ku, mengakui kesalahan yang telah ku perbuat, menundukkan kepala tak berani melihat kearah kakak ku.

"New! Kalau orang lagi ngajak ngomong jawab New. Kau punya mulutkan? Kau tak bisukan? "ucap kak Juyeon meninggikan suaranya.

"I i i ya kak tadi Rara pingsan di sekolah " ucapku terbata bata karena dari ujung rambut sampai ujung kaki sekarang semuanya mendingin suhu tubuh tiba-tiba saja turun drastis kerena rasa takutku menyerang diriku.

"Kak Sangyeon dan kak Jacob kan sudah pesan ke kamu untuk jagain Rara kan? " ucap kak Younghoon.

"Ya" ucap ku singkat padat dan jelas tanpa panjang lebar karena sekarang diriku sulit untuk mengeluarkan suara. Untuk menjelaskan tentang masalah ini saja aku tak bisa.

"Lalu kalau kak Sangyeon dan kak Jacob sudah berpesan kepada mu, kenapa tak menjalankan pesan itu " ucap kak Younghoon.

"..."hanya bisa diam.

"New!! Kalau ditanya jawab dong bukannya diam kaya gitu seperti orang bisu " ucap kak Kevin pedas sepedas cabe terpedas seluruh dunia.

"Bu bu bukannya–"

"New! kalau ngomong yang benar jangan terbata bata kaya gitu. Bu bu kaya orang gagap saja " ucap kak Hyunjae.

"Bukannya gak menjalankan pesan kak Sangyeon dan kak Jacob cuma–"

"Cuma cuma sudahlah akui saja kesalahan mu New. Kau gak menjalankan pesan dari kak Sangyeon dan kak Jacob kan? " ucap kak Younghoon memotong pembicaraan ku.

"Bukannya gitu. Aku menjalankan pesan dari kak Sangyeon dan kak Jacob. Cuma tadi aku dan yang lain sedang upacara keberadaan ku yang lain saat upacara kan berbeda beda. Karena keberadaan yang berbeda beda itu aku jadi gak fokus sama Rara yang keberadaannya jauh dari keberadaan waktu upacara. Tapi waktu upacara aku berusaha untuk memperhatikan dan mengawasinya dari kejauhan. Pertengahan upacara aku melihat Rara memegangi kepalaku saat aku melihatnya begitu aku sudah punya perasaan gak enak aku ingin menghampiri dia tapi aku di cegah Bu guru yang piket waktu upacara itu. Jadi aku gak jadi menghampiri Rara. Karena itu aku hanya bisa melihatinya dari kejauhan sampai pada akhirnya dia jatuh pingsan. Melihat nya jatuh pingsan tanpa basa basi dan memperdulikan larangan guru piket aku menghampiri Rara dengan rasa khawatir " ucap ku panjang lebar menjelaskan semuanya kepada kakak kakak. Ini aku kerasukan apa Ya Tuhan tiba-tiba kok aku punya nyali untuk menjelaskan panjang dan lebar begini. Bodo lah Ya Tuhan makasih sudah membantu ku.

"Jadi kamu menjalankan pesan dari kak Sangyeon dan kak Jacob cuman keberadaan mu saja yang tak mendukung " ucap kak Hyunjae.

"Ya kak" ucapku.

"Baiklah seperti yang aku dan yang lain dengar tadi, kami mempercayai penjelasan mu New. Dan kakak lihat dari ekspresimu waktu memberi  penjelasan tadi kamu jujur tak ada kebohongan. Kamu jujur pada kami. Makasih New atas kejujuran nya. Tapi jangan senang dulu walaupun kami disini mempercayai mu bukan berarti kami memaafkan mu atas kesalahanmu yang telah kau perbuat. Kau tau kan? Kau tak hanya membuat 1 kesalahan saja  hari ini? Kau membuat 2 kesalahan  hari ini benarkan New? "ucap kak Sangyeon.

"Ya kak "

"Apa kesalahan yang ke dua ? " ucap kak Sangyeon.

"..."

"New! Jawab jangan diam begitu !!" ucap kak Juyeon memarahi ku untuk sekian kalinya.

"Tidak menelepon kakak memberitahu kakak tentang Rara pingsan tadi waktu upacara" ucapku dengan volume agak keras dan durasi yang cukup agak cepat.

"New aku kan pernah bilang ke kau. Kalau ada apa apa kepada adik adik mu apalagi terutama Rara aku menyuruh mu menghubungi kakak2 yang lain. Tapi kenapa kau tak menghubungi kami. Jawab New "

"..."

"Jawab New!!" ucap kakak kakak ku dengan kompak dengan mata yang menyorot ke arahku.

SKIP

Sudahlah skip aja gambar bayangan yang sedang aku bayangkan di otak ku tentang apa jadinya jika aku tidak menghubungi kakak kakak tentang Rara yang pingsan. Ya seperti yang sudah aku jabarkan di atas seperti itu yang akan terjadi jika aku tidak memberi tahu kakak kakak ku. Aku akan diinterogasi seperti penjahat saja yang melakukan kejahatan besar. Di interogasi di beri pertanyaan yang membuat nyali ku hilang seketika dan di tambah wajah wajah kakak kakak yang sangat menyeramkan ketika mereka sedang marah. Saking menyeramkan nya membuat bulu kuduk ku berdiri seketika melihat wajah wajah kakak kakak ku.

Di bayanganku

Kagak Telpon

Di rumah

"Kami pulang"

Pintu rumahku terbuka dan menampakkan aku dan yang lain. Aku dan yang lain langsung masuk dan melepas sepatu masing-masing sebelum memasuki rumah.

Kak Sangyeon datang menghampiri kami dengan wajah yang cukup seram tapi tak seseram tadi.

"New" panggil kak Sangyeon.

"Ya kak" ucapku.

"Yang lain kecuali New masuk kamar ganti baju lalu turun untuk makan. New tetap disini "

"Baik kak " ucap yang adik adik ku kompak.

Adik adik berjalan melewati ku yang berdiri diam menundukkan kepala di depan kak Sangyeon. Mereka melewati ku begitu saja pergi menuju tangga untuk menuju kamar masing-masing. Sedangkan aku masih di tempat aku berdiri sekarang berdiri diam menundukkan kepala tak berani melihat menatap langsung wajah kak Sangyeon.

"New"

"Ya kak"

"Kakak ingin bertanya kepadamu?"

"Tanya apa kak?"

"Apa benar Rara tadi pingsan di sekolah waktu upacara? "

" Benar kak"

"Dan kenapa kau tak memberitahu kakak soal itu?" ucap kak Sangyeon melipat tangannya di depan dada.

"Maaf kak, aku tak bisa menghubungi kakak karena tadi aku gak sempat menghubungi kakak "ucapku

"Aku lupa kak menghubungi kakak " lanjut ku.

Kak Sangyeon tak berbicara lagi setelah mendengar penjelasan ku tadi. Untuk beberapa detik terjadi keheningan diantara aku dan kak Sangyeon.

"Huh" kak Sangyeon menghela nafas.

"Ya sudah sekarang kamu ke kamar kamu ganti baju lalu turun untuk makan "

"Lain kali jangan di ulang lagi ya "ucap kak Sangyeon mengelus elus rambut ku.

Mendengar perkataan kak Sangyeon yang tadi membuat terkejut dan tak percaya. Aku langsung mengadahkan kepala ku ke atas melihat kearah kak Sangyeon.

"Kakak tak marah pada ku?"

"Ya gak lah "

"Kamu kan gak melakukan kesalahan besar kenapa kakak harus memarahimu "

"Tapi biasanya kakak memarahi ku untuk kesalahan apapun entah itu kesalahan besar atau kesalahan kecil kenapa tumben sekali kakak tak memarahi ku kali ini "

"Kakak tak ingin marah pada mu hari ini. Kakak bosan saja selalu marah marah. Sudahlah sana ke kamarmu ganti baju" ucap kak Sangyeon pergi meninggalkan menuju ke ruangan tamu.

Kak Sangyeon kerasukan apa hari ini huh? tiba-tiba kenapa dia jadi baik. Apa dia makan apa hari ini huh? Aku masih tak percaya dengan semua ini. Yang tadi berdiri di depan ku benar kah kakak ku atau hanya halusinasi saja.

Bayangan yang harapin banget banget pakai banget kejadian di dunia nyata. Tapi sayang bayangan itu tak pernah jadi nyata di dunia nyata hanya bayangan, angan angan ku belaka.

Ah bodo lah aku telpon saja kak Sangyeon. Apapun respon nya nanti aku tak perduli aku bodo amat pikir belakangan. Yang penting aku tujuan nya baik kan memberi tahu kalau Rara tadi pingsan waktu upacara.

Ku tekan simbol telpon berwarna hijau di handphone yang aku genggam di tangan ku ini. Lalu aku pun terhubung dengan kak Sangyeon. Ku mulai telpon dengan kak Sangyeon.

Isi percakapan ku di telpon dengan kak Sangyeon

"Hello kak Sangyeon"

"Hello juga New, kenapa kau telpon kakak? Ada apa?"

"Kakak aku ingin memberi tahu kakak sesuatu "

"Memberi tahu kakak apa?"

"Ini tentang Rara"

"Rara, kenapa dengan Rara ? Rara baik baik saja kan New?"

"Ra Ra Rara-"

"New! Kalau ngomong yang jelas kenapa Rara?"

"Rara pingsan kak waktu upacara"

"Pingsan! Kok bisa pingsan huh? Tadi pagi kakak antar dia kelihatan nya masih sehat sehat saja. Tapi sekarang kok bisa pingsan? "

"Dia pingsan gara2 cuaca hari ini terlalu panas dan ditambah tadi pembina upacara lama sekali menyampaikan pidato jadi mungkin itu yang membuat Rara bisa pingsan"

"Hah, lalu sekarang dimana? Bagaimana keadaannya? apa dia baik baik saja sekarang?"

"Dia ada di UKS, keadaannya sudah baik baik saja kok kak dia sudah sadar tadi dari pingsan cuma tadi aku lihat dia masih agak lemas jadi aku suruh dia istirahat saja di UKS "

"Syukurlah"

"Kak Sangyeon gpp kan aku rusuh Rara istirahat dulu di UKS dan Rara tidak mengikuti kegiatan sekolah di hari pertama gpp kan kak?

"Ya kalau Rara keadaan masih lemes mending suruh dia istirahat dulu jangan di paksain. Lebih dia istirahat ketimbang mengikuti kegiatan sekolah. Ya kak gak masalah malah kak setuju sama tindakan kamu "

"Kak apa perlu aku izin Rara untuk pulang dan beristirahat di rumah?"

"Ah tak perlu New. Jika kondisi Rara tak terlalu parah lebih baik tak perlu mengizinkan nya untuk pulang. Tapi nanti waktu pulang sekolah antar dia untuk menemui Younghoon dulu biar di periksa"

"Ya kak. Aku tutup ya kak aku mau belajar dulu "

"Ya belajar yang benar ya "

"Bye kak "

"Bye"

Tut

Bayangan ku, bayangan yang aku harapin terjadi di dunia nyata. Jadi kenyataan. Ah, aku ini sedang mimpi atau berhalusinasi. Ah gak mungkin ini pasti cuma mimpi atau gak cuma halusinasi ku belaka. Coba ku buktikan. Coba ku cubit diriku jika sakit berarti ini nyata jika gak berarti ini cuma mimpi.

Kucubit pipi ku untuk membuktikan aku sedang bermimpi atau tidak.

Au

Sakit

Hah berarti ini bukan mimpi. Ini nyata. Ya Tuhan berkat apa yang kau turun kan pada hamba hari ini Ya tuhan. Terimakasih Ya Tuhan atas berkat yang kau berikan hari ini pada hamba. Baiklah sebagai rasa terima kasih ku pada diri Ya Tuhan aku akan menepati janji ku yang tadi. Aku akan masak makanan spesial untuk semua.

&&&&&&