"Kau bisa mencium pengantinmu." Ucapan sang pendeta membuat wajah mira memanas. Dia sangat malu.
"Cium. Cium. Cium." Teriak fajar penuh semangat yang semakin membuat wajah mira merah merona. Pria itu juga hadir sebagai tamu undangan.
Diego mulai mendekati mira. Kedua tangannya memegang pundak mira. Lalu dia mendekatkan wajahnya. Mira yang terlalu gugup dan malu langsung menutup mata. Dan sedetik kemudian dia merasakan sesuatu yang lembut dan hangat menempel di keningnya. Sensasi yang hanya bisa dirasakan dalam dua detik. Diego mencium kening mira dengan cepat. Itu bukanlah ciuman hanya sebuah kecupan. Dan selesai sudah semua presesi pernikahan Diego dan mira.
Sebelumnya Diego sudah menyiapkan jamuan makan untuk para tamu dan kerabat yang datang ke acara pernikahannya. Jadi, sekarang mereka sedang makan di area taman yang ada di samping gereja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com